Yehezkiel 10:1-7
Kemuliaan TUHAN meninggalkan Bait Suci
10:1 Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala
yang di atas kepala kerub
tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta,
yang seperti permata lazurit
kelihatannya.
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan
itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya
dan penuhilah
rangkup tanganmu dengan bara api
1 dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
10:3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam.
10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN
naik
2 dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara
ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
10:6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya,
dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu.
10:7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api
yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi.
1 Full Life: BARA API.
Nas : Yeh 10:2
Bara api yang tersebar di seluruh kota melambangkan hukuman dan
kebinasaan. Orang Babel memusnahkan Yerusalem dengan api tidak lama sesudah
penglihatan ini (2Taw 36:19; 2Raj 25:8-9).
2 Full Life: KEMULIAAN TUHAN NAIK.
Nas : Yeh 10:4
Fokus dari pasal Yeh 10:1-11:25 adalah terangkatnya kemuliaan
dan kehadiran Allah dari Bait Suci dan kota itu
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).
Kemuliaan Allah pertama-tama meninggalkan Tempat Mahakudus dan pergi ke
atas ambang pintu Bait Suci (ayat Yeh 10:4); kemuliaan itu kemudian
meninggalkan Bait Suci dan hinggap di atas takhta-kereta para kerub (ayat
Yeh 10:18). Kerub-kerub itu memindahkan kemuliaan Allah ke pintu
gerbang di Bait Suci sebelah timur (ayat Yeh 10:19), dan dari situ
meninggalkan wilayah Bait Suci sama sekali. Akhirnya, kemuliaan ilahi
meninggalkan kota Yerusalem dan tinggal di bukit Zaitun (Yeh 11:23).
- 1) Kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci karena dosa dan penyembahan
berhala bangsa itu. Allah meninggalkan rumah-Nya dengan segan dan secara
bertahap, tetapi karena kekudusan-Nya, Ia tahu bahwa Ia harus memisahkan
diri dari penyembahan berhala di dalam Bait Suci itu.
- 2) Apa yang dialami Israel dan Bait Suci juga dapat terjadi pada
gereja-gereja. Jikalau para pemimpin mengizinkan dosa, Iblis dan
keduniawian mendapat pegangan, maka kemuliaan dan kehadiran Allah akan
meninggalkan jemaat itu; akibatnya, gereja akan menjadi bejana kosong
dan manifestasi Roh tidak akan ada (lih. pasal 1Kor 14:1-40).
- 3) Kita harus dengan sungguh-sungguh menginginkan kemuliaan dan
kehadiran Allah dan pada saat yang bersamaan amat membenci dosa dan
kebejatan
(lihat cat. --> Ibr 1:9);
[atau ref. Ibr 1:9]
sikap yang lain akan menghasilkan kompromi rohani dan hukuman Allah
(lih. pasal Wahy 2:1-3:22; bd. Ul 31:17; 1Sam 4:21; Hos 9:12).