Wahyu 1:1
Judul
1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus
1 , yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.
Dan oleh malaikat-Nya
yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Wahyu 8:3
8:3 Maka datanglah seorang malaikat
lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus
2 di atas mezbah
emas di hadapan takhta itu.
Wahyu 20:12
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil,
berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka
semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi
menurut perbuatan
mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
1 Full Life: WAHYU YESUS KRISTUS.
Nas : Wahy 1:1
Kitab ini adalah suatu penyataan dari Yesus Kristus tentang diri-Nya
sendiri. Ini begitu penting, sebab
- (1) kitab ini menyatakan penilaian Yesus tentang jemaat-jemaat-Nya
60-65 tahun setelah kebangkitan dan kenaikan-Nya, dan
- (2) kitab ini menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan datang
mengenai kesengsaraan, kemenangan Allah atas kejahatan, kedatangan
Kristus kembali untuk memerintah di bumi dan kebahagiaan kerajaan
Allah yang kekal.
2 Full Life: DOA SEMUA ORANG KUDUS.
Nas : Wahy 8:3
Doa-doa orang kudus yang disinggung berulang-ulang (Wahy 5:8;
Wahy 8:3-4) menunjukkan bahwa doa syafaat dari orang percaya sangat
penting dalam pembinasan kejahatan dan penegakan kebenaran di atas bumi
(lihat cat. --> Wahy 5:8).
[atau ref. Wahy 5:8]
- 1) Yohanes menyebut doa-doa dari semua orang kudus. Demikianlah, doa
orang kudus dari masa kesengsaraan besar di bumi digabung dengan doa
orang kudus di sorga (bd. Wahy 6:9-11). Orang kudus di sorga menaruh
perhatian besar terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di bumi.
- 2) Perhatikanlah bahwa dalam satu arti Allah menyimpan doa-doa kita.
Sekalipun Tuhan tampaknya tidak menjawab semua doa kita secara langsung,
Ia tidak mengesampingkannya, melainkan Ia menyimpannya bagi suatu saat
yang tepat untuk menggenapinya.