Roma 6:6
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita
telah turut disalibkan,
supaya tubuh dosa
1 kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Roma 6:1
Mati dan bangkit dengan Kristus
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Bolehkah kita bertekun dalam dosa
2 3 , supaya semakin bertambah
kasih karunia itu?
Pengkhotbah 2:24
2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum
dan bersenang-senang dalam jerih payahnya.
Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah
4 .
Pengkhotbah 4:1-2
4:1 Lagi aku melihat segala penindasan
yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur
mereka
5 , karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati,
yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup,
yang sekarang masih hidup.
1 Full Life: MANUSIA LAMA ... TUBUH DOSA.
Nas : Rom 6:6
Di sini Paulus memakai dua istilah.
- 1) "Manusia lama": istilah ini menunjuk kepada manusia yang belum
diperbaharui, keadaan seseorang sebelumnya, kehidupan yang di dalam
dosa. Manusia lama ini sudah disalibkan (yaitu, dimatikan) dengan
Kristus di salib supaya orang percaya dapat menerima hidup baru dalam
Kristus dan menjadi orang yang baru (bd. Gal 2:20).
- 2) "Tubuh dosa": istilah ini menunjuk kepada tubuh manusia yang
dikuasai oleh keinginan-keinginan berdosa. Kini perbudakannya kepada
dosa sudah dipatahkan (bd. 2Kor 5:17; Ef 4:22; Kol 3:9-10). Sejak
saat ini, orang percaya tidak boleh membiarkan cara hidup yang lama
menguasai hidup dan tubuh mereka lagi (2Kor 5:17; Ef 4:22;
Kol 3:9-10).
2 Full Life: BOLEHKAH KITA BERTEKUN DALAM DOSA?
Nas : Rom 6:1
Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa
orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena
kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan
antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran
dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena
dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah
berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat
Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara
pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya,
jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd.
1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil
seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat
Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa,
hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23).
3 Full Life: DOSA.
Nas : Rom 6:1
Teks :
- 1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek
dosa. Yang paling penting adalah:
- (a) _Hamartia_ yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau
"berdosa kepada Allah" (Yoh 9:41).
- (b) _Adikia_ yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau
"ketidakadilan" (Rom 1:18; 1Yoh 5:17). Kata ini dapat dilukiskan
sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari
kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40; Luk 10:27-37). _Adikia_
juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu
(Rom 5:12; Ibr 3:13).
- (c) _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan
"menentang hukum Allah" (ayat Rom 6:19; 1Yoh 3:4).
- (d) _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan"
(Rom 3:3; Ibr 3:12).
- 2) Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat
mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri
sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah.
Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan
terhadap Allah dan hukum-Nya. Akhirnya dosa menjadi penolakan untuk
tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Rom 1:18-25; 8:7). Dosa adalah
perseteruan dengan Allah (Rom 5:10; 8:7; Kol 1:21) dan ketidaktaatan
kepada-Nya (Rom 11:32; Ef 2:2; 5:6).
- 3) Dosa juga menjadi kerusakan moral di dalam manusia yang menentang
semua kemauan yang lebih baik dalam manusia. Dosa menyebabkan kita
senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat orang
lain (Rom 1:21-32; bd. Kej 6:5). Dosa juga merupakan kuasa yang
memperbudak dan merusak (Rom 3:9; 6:12 dst; Rom 7:14; Gal 3:22).
Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yak 1:14; 4:1-2;
lihat cat. --> 1Pet 2:11).
[atau ref. 1Pet 2:11]
- 4) Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Rom 5:12), mempengaruhi
semua orang (Rom 5:12), mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18),
mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Rom 6:23;
Kej 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh
iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya (Rom 5:8-11; Gal 3:13;
Ef 4:20-24; 1Yoh 1:9; Wahy 1:5).
4 Full Life: DARI TANGAN ALLAH.
Nas : Pengkh 2:24-26
Penulis mencapai dua kesimpulan:
- 1) Makan, minum, dan bekerja -- sebenarnya, semua kegiatan dalam hidup
-- dapat memuaskan hanya apabila orang itu memiliki hubungan pribadi
dengan Allah. Hanya Dialah yang memungkinkan kita menemui kenikmatan
dalam hidup ini.
- 2) Allah memberikan hikmat, pengetahuan, dan sukacita sejati kepada
mereka yang di dalam iman berkenan kepada-Nya (bd. Pengkh 3:12-13,22;
Pengkh 5:18-20; 8:15; 9:7). Jadi, kita harus memandang hidup ini
sebagai pemberian dari Allah dan mengharapkan bahwa Ia akan melaksanakan
maksud-Nya bagi kita
(lihat cat. --> Fili 2:13).
[atau ref. Fili 2:13]
5 Full Life: TAK ADA YANG MENGHIBUR MEREKA.
Nas : Pengkh 4:1
Ketika memandang sekeliling kepada dunia yang menolak jalan-jalan
Allah, Salomo melihat penindasan di mana-mana, dan mereka yang tertindas
tidak memiliki penghibur. Di dunia saat ini masih banyak penindasan --
tetapi penghiburan telah tersedia, karena Allah kita adalah Allah "sumber
segala penghiburan" (2Kor 1:3). Allah Bapa menghibur umat-Nya pada
zaman PL manakala mereka berharap kepada-Nya (Mazm 86:17; Yes 51:3,12).
Yesus membawa hiburan dan kesembuhan ketika di bumi (Mat 9:22) dan Roh
Kudus dijanjikan sebagai Penghibur lain yang akan mendampingi kita untuk
menghibur (Yoh 14:16). Orang percaya juga diperintahkan untuk saling
menghibur (2Kor 1:4).