Roma 15:11
15:11 Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa,
dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia."
Roma 1:25
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta
1 dan memuja dan menyembah makhluk
dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji
selama-lamanya, amin.
Roma 9:5
9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur,
yang menurunkan Mesias
dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu.
Ia adalah Allah yang harus dipuji
sampai selama-lamanya. Amin!
Roma 13:3
13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian
dari padanya.
Roma 15:9
15:9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa,
supaya mereka memuliakan Allah
karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
"
Roma 2:29
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati,
secara rohani
2 ,
bukan secara hurufiah.
Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Roma 15:6
15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan
Allah dan Bapa
Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma 1:32
1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati,
mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju
dengan mereka yang melakukannya
3 .
Roma 16:25
Segala kemuliaan bagi Allah
16:25 Bagi Dia, yang berkuasa
menguatkan kamu, --menurut Injil
yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia,
yang didiamkan berabad-abad lamanya,
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus,
Tuhan kita, tetapi melayani perut
mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu
orang-orang yang tulus hatinya.
Roma 5:3
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan
kita
4 , karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
Roma 11:36
11:36 Sebab segala sesuatu
adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Roma 5:11
5:11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Roma 4:20
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat
dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
Roma 5:2
5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk
oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri
dan kita bermegah dalam pengharapan
akan menerima kemuliaan Allah.
Roma 16:13
16:13 Salam kepada Rufus,
orang pilihan
dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
Roma 3:7
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,
mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah!
Dahulu memang kamu hamba dosa,
tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran
yang telah diteruskan
5 kepadamu.
Roma 7:25
7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
(7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah,
tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
Roma 14:11
14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup,
demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.
"
1 Full Life: DUSTA.
Nas : Rom 1:25
"Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44);
"kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).
- 1) Percaya dusta itu berarti menolak "kebenaran Allah" dan terlibat
dalam pemujaan berhala (Kej 3:5; Kol 3:5;
lihat cat. --> 2Tes 2:11).
[atau ref. 2Tes 2:11]
- 2) Kecenderungan kuat manusia untuk mempercayai dusta dan memuja diri
sendiri adalah alasan Alkitab berkali-kali mengingatkan tentang
kesombongan. "Engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: 'Aku adalah
Allah'" (Yeh 28:2; bd. Ams 6:17; 8:13; 16:18; 1Tim 3:6; Yak 4:6;
1Yoh 2:16).
2 Full Life: SUNAT DI DALAM HATI, SECARA ROHANI.
Nas : Rom 2:29
Ini merupakan karya kasih karunia Allah dalam hati orang percaya;
melaluinya mereka berpartisipasi dalam tabiat ilahi sehingga sanggup hidup
suci dan terpisah dari dosa untuk kemuliaan Allah (bd. Ul 10:16;
Yer 4:4; 2Pet 1:4). Demikianlah, kehidupan yang kudus menjadi tanda
lahiriah bahwa kita berada di bawah perjanjian yang baru.
3 Full Life: MEREKA JUGA SETUJU DENGAN MEREKA YANG MELAKUKANNYA.
Nas : Rom 1:32
Kata akhir rasul Paulus mengenai dosa manusia adalah kecaman Allah
atas keadaan yang lebih terkutuk dari tindakan dosa itu sendiri, yaitu
mendukungnya dan mendorongnya dengan merasa senang akan perbuatan dursila
orang lain. Inilah puncak kemerosotan akhlak -- menikmati seolah mengalami
sendiri dosa dan kejahatan yang dilakukan orang lain. Dosa kini menjadi
hiburan.
- 1) Kata "setuju" (Yun. _suneudokeo_) berarti "setuju dengan", atau
"menyetujui" menunjuk kepada penikmatan sembarangan dosa yang dilakukan
oleh orang lain di dalam masyarakat.
- 2) Dewasa ini kita sudah mengetahui kerusakan besar yang diakibatkan
oleh pemeranan perbuatan dursila yang menguasai media hiburan; namun
banyak orang menikmati dan bahkan menyetujuinya. Dihibur dengan melihat
orang lain berbuat dosa, sekalipun tidak terlibat di dalamnya, membawa
orang di bawah kutukan ilahi yang sama dengan mereka yang melakukannya.
Dosa makin meningkat dalam suatu masyarakat di mana tidak ada pencegahan
dari mereka yang tidak menyetujuinya.
- 3) Mereka (dan khususnya mereka yang mengaku percaya kepada Kristus)
yang mempergunakan perbuatan dursila orang lain sebagai sarana hiburan
dan kenikmatan secara langsung menyumbang kepada pendapat umum yang
menyetujui kedursilaan dan dengan demikian kepada kerusakan dan hukuman
kekal atas banyak orang lain yang tidak terhitung jumlahnya. Dosa
semacam ini layak dihukum mati dan akan tersingkap dan dihukum pada hari
hukuman terakhir (2Tes 2:12).
4 Full Life: KITA MALAH BERMEGAH JUGA DALAM KESENGSARAAN KITA.
Nas : Rom 5:3
Paulus menyebutkan "kesengsaraan" sebagai salah satu berkat dari
keselamatan kita dalam Kristus.
- 1) Kata "kesengsaraan" menunjuk kepada bermacam-macam pencobaan yang
mungkin menekan kita. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kebutuhan
keuangan atau jasmaniah, keadaan yang kurang menguntungkan, kesusahan,
penyakit, penganiayaan, penyalahgunaan atau kesepian
(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
- 2) Di tengah kesulitan-kesulitan ini kasih karunia Allah memungkinkan
kita mencari wajah-Nya dengan lebih bersungguh-sungguh dan menghasilkan
roh dan sifat tabah yang mengatasi pencobaan hidup ini. Penderitaan
menimbulkan ketekunan (ayat Rom 5:3) bukan membawa kepada
keputusasaan, dan ketekunan itu menghasilkan sifat yang dapat diandalkan
(ayat Rom 5:4), dan sifat yang dapat diandalkan itu menghasilkan
pengharapan matang yang tidak akan mengecewakan (ayat Rom 5:5).
- 3) Kasih karunia Allah mengizinkan kita memandang melewati persoalan
kita kepada suatu pengharapan yang sungguh dalam Allah dan kedatangan
Tuhan kita ke dunia untuk menegakkan kebenaran dan kekudusan di langit
baru dan bumi baru (1Tes 4:13; Wahy 19:1-22:21). Sementara itu, Allah
telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita oleh Roh Kudus untuk
menghibur kita dalam pencobaan dan mendekatkan kehadiran Kristus
(Yoh 14:16-23).
5 Full Life: MENTAATI PENGAJARAN YANG TELAH DITERUSKAN.
Nas : Rom 6:17
Dalam gereja mula-mula orang percaya baru terikat kepada
standar-standar tertentu dari ajaran dan kelakuan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip rasuli dan hubungan serta penyerahan orang percaya itu
kepada Kristus (bd. Mat 5:1-7:29; Kis 2:42).
- 1) Standar-standar ini kemungkinan besar merupakan ringkasan doktrin
dan etika Kristen yang dianut orang yang baru bertobat ketika mereka
menerima Kristus sebagai Tuan mereka yang baru. Itulah yang disebutkan
"ajaran sehat" dalam surat-surat penggembalaan (lih. 1Tim 1:10;
2Tim 1:13; 4:3; Tit 1:9; 2:1).
- 2) Pandangan bahwa kekristenan tidak mempunyai pola pengajaran yang
mengatur kelakuan dan pikiran, atau menjadi "legalisme" jika mempunyai
garis-garis kebijaksanaan adalah asing bagi konsep Paulus untuk iman
Kristen. Kekristenan menuntut ketaatan yang bersumber dari hati pada
standar rohani
(lihat cat. --> Mr 7:6
[atau ref. Mr 7:6]
mengenai legalisme).