Wahyu 18:20
18:20 Bersukacitalah atas dia
1 , hai sorga,
dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.
"
Lukas 1:70
1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya
yang kudus--
Lukas 16:16
16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
Kisah Para Rasul 3:18
3:18 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi
apa yang telah difirmankan-Nya dahulu
dengan perantaraan nabi-nabi-Nya,
yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
Roma 1:2
1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya
dengan perantaraan nabi-nabi-Nya
dalam kitab-kitab suci,
Roma 1:1
Salam
1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul
dan dikuduskan
untuk memberitakan Injil Allah.
Pengkhotbah 1:11-12
1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau
tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Pengejaran hikmat adalah sia-sia
1:12 Aku, Pengkhotbah,
adalah raja atas Israel di Yerusalem.
Pengkhotbah 1:2
1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia
3 .
Pengkhotbah 1:1
Segala sesuatu sia-sia
1:1 Inilah perkataan Pengkhotbah,
anak Daud, raja di Yerusalem.
Pengkhotbah 3:2
3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut
yang ditanam;
1 Full Life: BERSUKACITALAH ATAS DIA.
Nas : Wahy 18:20
Semua orang saleh di sorga dan di bumi bersukacita atas hukuman
Allah yang benar terhadap sistem kejahatan Iblis yang besar dengan segala
bentuk perwujudan kejahatannya, kesenangan yang berdosa, kemewahan yang
mementingkan diri sendiri, pemerintahan manusiawi dan perdagangan yang
fasik. Perayaan orang kudus di sorga yang penuh dengan kegembiraan itu,
yang dilukiskan dalam Wahy 19:1-10, adalah seimbang dengan kesedihan
mereka yang sekarang atas kemenangan kejahatan dalam dunia ini. Tanda
anak-anak Allah yang sejati adalah kesedihan mereka terhadap perilaku yang
amoral dari orang-orang sekelilingnya. Mereka akan tersiksa hari lepas hari
oleh kelakuan orang durhaka yang mereka lihat dan dengar (2Pet 2:7-8).
2 Full Life: AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT.
Nas : Pengkh 1:12-18
Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian
pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki
semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya
memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau
gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat
"yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).
3 Full Life: SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 1:2
Ayat ini menyatakan tema kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa seluruh
kegiatan kita di atas muka bumi ini tidak ada artinya dan tidak ada
tujuannya ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, persekutuan, dan
kegiatan kasih Allah di dalam kehidupan kita. Kitab ini juga menekankan
bahwa ciptaan itu sendiri tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan.
- 1) Tujuan penulis ialah menghancurkan semua harapan palsu umat manusia
kepada dunia sekular semata-mata; ia ingin pembacanya melihat
kenyataan-kenyataan serius dari kejahatan, ketidakadilan, dan kematian
serta menginsafi bahwa hidup terlepas dari Allah itu sia-sia dan tidak
akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
- 2) Pemecahan persoalan ini terdapat di dalam iman dan percaya kepada
Allah; hanya ini yang menjadikan hidup ini bermakna. Kita harus melihat
lebih jauh dari hal-hal duniawi kepada hal-hal sorgawi untuk menerima
pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera (Pengkh 3:12-17; 8:12-13;
Pengkh 12:13-14).