Mazmur 62:1
Perasaan tenang dekat Allah
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat
Allah saja aku tenang,
dari pada-Nyalah keselamatanku
1 .
Mazmur 77:1
Perbuatan Allah di masa lampau
77:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah,
dengan nyaring kepada Allah
2 , supaya Ia mendengarkan aku.
Mazmur 77:1
Perbuatan Allah di masa lampau
77:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah,
dengan nyaring kepada Allah
3 , supaya Ia mendengarkan aku.
Mazmur 16:1
Bahagia orang saleh
16:1 Miktam. Dari Daud. Jagalah
aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Mazmur 25:1-6
Doa mohon ampun dan perlindungan
25:1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku;
25:2 Allahku, kepada-Mu aku percaya;
janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.
25:3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;
yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat
dengan tidak ada alasannya.
25:4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku
4 , ya TUHAN, tunjukkanlah itu
kepadaku.
25:5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu
dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan
aku, Engkau kunanti-nantikan
sepanjang hari.
25:6 Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu,
ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
1 Full Life: DARIPADA-NYALAH KESELAMATANKU.
Nas : Mazm 62:2
Mazmur ini mengungkapkan suatu kebenaran mendasar yang dengannya
setiap orang percaya harus hidup. Di tengah-tengah kesulitan, kesengsaraan
atau pertentangan dari musuh, kita harus berbalik kepada Allah sebagai
perlindungan dan pelepas yang tertinggi. Setiap orang percaya yang
mengandalkan Allah harus dapat mengatakan:
- 1) Saya tidak akan membiarkan kesukaran, krisis atau penderitaan
bagaimanapun menggoyahkan kepercayaan saya kepada Allah (ayat
Mazm 62:3,7). Bukan saja keselamatanku datang dari Dia (ayat
Mazm 62:2), tetapi Dia sendiri juga menjadi batu karang, keselamatan,
dan perlindunganku (ayat Mazm 62:7-8).
- 2) Pada masa kekhawatiran atau ancaman saya akan menyerahkan diri
kepada-Nya dan dengan doa yang sungguh-sungguh mencurahkan isi hatiku
kepada-Nya
(lihat cat. --> Fili 4:6).
[atau ref. Fili 4:6]
- 3) Saya akan menantikan Tuhan bertindak menolong saya, yakin bahwa Dia
akan menanggapi dalam kasih dan belas kasihan terhadap keadaanku (ayat
Mazm 62:12-13).
2 Full Life: AKU MAU BERSERU-SERU ... KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 77:2-21
Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru
kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan
tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang
mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus
bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam
(ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada
masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita
diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia"
(Rom 8:32).
3 Full Life: AKU MAU BERSERU-SERU ... KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 77:2-21
Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru
kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan
tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang
mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus
bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam
(ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada
masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita
diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia"
(Rom 8:32).
4 Full Life: BERITAHUKANLAH JALAN-JALAN-MU KEPADAKU.
Nas : Mazm 25:4
Seperti Musa (Kel 33:13), pemazmur sangat ingin mengetahui
jalan-jalan Allah. Orang percaya mungkin mengetahui sesuatu tentang
perbuatan Allah (mis. keselamatan, mukjizat; bd. Mazm 103:7), tetapi
tidak pernah sungguh-sungguh mengenal Allah atau memahami jalan-jalan-Nya
(yaitu, prinsip-prinsip hikmat yang dengannya Ia bekerja di dalam kita dan
menuntun kita). Prinsip-prinsip dasar untuk mengetahui jalan-jalan Allah
dalam mazmur ini adalah sebagai berikut:
- 1) Kita harus sungguh-sungguh ingin untuk dipimpin ke dalam jalan-jalan
Allah yang benar dan kebenaran Firman-Nya (ayat Mazm 25:4).
- 2) Kita harus ingin sekali menaruh harap pada Allah saja "sepanjang
hari" (ayat Mazm 25:5).
- 3) Kita harus tunduk kepada Allah dengan rendah hati (ayat
Mazm 25:9), mengabdikan diri kepada kehidupan saleh (ayat
Mazm 25:10) dan takut akan Tuhan (ayat Mazm 25:12-14).
- 4) Karena dosa adalah halangan untuk mengenal Allah dan
jalan-jalan-Nya, kita harus meninggalkan dosa dan disucikan serta
diampuni (ayat Mazm 25:4-8). "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (Mazm 66:18; bd. 1Yoh 2:1-6).
- 5) Kesulitan dalam kehidupan kita belum tentu menjadi tanda bahwa Allah
tidak berkenan pada kita (bd. Mazm 34:20). Mengenal Allah dan
jalan-Nya mungkin menuntun kita kepada penderitaan dan kerugian yang
mungkin tidak akan kita alami kalau tidak mengikut Dia (mis.
Kis 14:22; 20:22-23). Teladan utama kebenaran ini adalah Yesus
sendiri yang mengikuti kehendak Allah dengan sempurna, namun menderita
kesusahan, pengkhianatan, dan salib. Orang percaya yang tetap tinggal di
dalam kehendak Allah harus menantikan yang sama (Mat 10:24).