Mazmur 61:1
Doa untuk raja
61:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Dari Daud. (61-2) Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah,
perhatikanlah doaku!
Mazmur 8:1-9
Manusia hina sebagai makhluk mulia
8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu
di seluruh bumi! Keagungan-Mu
yang mengatasi langit
dinyanyikan.
8:2 (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan
karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh
dan pendendam.
8:3 (8-4) Jika aku melihat langit-Mu,
buatan jari-Mu,
bulan dan bintang-bintang
yang Kautempatkan:
8:4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia
1 , sehingga Engkau mengindahkannya?
8:5 (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,
dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat
2 .
8:6 (8-7) Engkau membuat dia berkuasa
atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
8:7 (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian,
juga binatang-binatang di padang;
8:8 (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,
dan apa yang melintasi arus lautan.
8:9 (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
1 Full Life: ANAK MANUSIA.
Nas : Mazm 8:5-7
PB mengutip ayat-ayat ini dari Septuaginta (terjemahan PL Ibrani
berbahasa Yunani) dan menerapkannya kepada Yesus (Ibr 2:6-8; bd.
Ef 1:19-22). Hanyalah di dalam Dia semua kebenaran ini terwujud secara
sempurna. Dialah yang selaku wakil umat manusia, akan diberikan kekuasaan
penuh atas semua ciptaan Allah (ayat Mazm 8:7-9; bd. Fili 2:10).
1 Full Life: DENGAN KEMULIAAN DAN HORMAT.
Nas : Mazm 8:6
Mazmur ini mengungkapkan kehormatan luar biasa yang telah diberikan
Allah kepada umat manusia. Ditegaskannya bahwa kita sebagai manusai
diciptakan Allah untuk suatu maksud yang mulia; bukan sekadar hewan, hasil
evolusi alam atau kebetulan (ayat Mazm 8:6;
lihat art. PENCIPTAAN).
Demikian berharganya kita bagi Allah sehingga kita menjadi tujuan khusus
perhatian dan perkenan-Nya (ayat Mazm 8:5). Ia telah menghormati kita
dengan memilih kita untuk memerintah atas alam ciptaan-Nya (ayat
Mazm 8:7-9; bd. Kej 1:28; 2:15,19); namun kesadaran akan kedudukan
terhormat ini bukan merupakan alasan untuk memuji diri sendiri, tetapi
alasan untuk bersyukur dan memuliakan Sang Pencipta (ayat Mazm 8:10).