Mazmur 42:2
42:2 (42-3) Jiwaku haus
kepada Allah
1 , kepada Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang
melihat Allah?
Mazmur 63:1
Kerinduan kepada Allah
63:1 Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau
2 , jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Mazmur 143:6
143:6 Aku menadahkan tanganku
kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela
Yesaya 41:17
41:17 Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air,
tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan;
tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab
mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan
mereka.
Yesaya 49:10
49:10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus;
angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka,
sebab Penyayang
mereka akan memimpin
mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
Yesaya 65:13
65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan,
tetapi kamu akan menderita kelaparan;
sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum,
tetapi kamu akan menderita kehausan;
sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita,
tetapi kamu akan mendapat malu;
Matius 5:6
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran 3 , karena mereka akan dipuaskan.
Lukas 1:53
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik
kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Lukas 6:21
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis 4 , karena kamu akan tertawa.
Yohanes 4:14
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal 5 ."
1 Full Life: JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 42:3
Sebagaimana air penting sekali untuk kehidupan jasmaniah,
demikianlah Allah dan kehadiran-Nya penting untuk kepuasan dan kepenuhan
hidup ini. Orang percaya yang sejati akan lapar dan haus akan Allah dan
kasih karunia, berkat, dan perbuatan adikodrati-Nya di dalam hidup mereka.
- 1) Berhenti merasa dahaga akan Allah berarti mati secara rohani; jadi,
kita tidak boleh membiarkan apa pun mengurangi kerinduan yang mendalam
akan hal-hal dari Allah. Waspadalah terhadap kekhawatiran hidup, usaha
untuk mengejar hal-hal duniawi, dan berbagai kesenangan yang mencekik
lapar dan dahaga akan Allah serta keinginan untuk mencari wajah-Nya
dalam doa (Mr 4:19).
- 2) Kita harus berdoa agar keinginan akan hadirat Allah diperkuatkan,
kasih kita akan manifestasi penuh Roh Kudus makin besar dan hasrat kita
untuk melihat kepenuhan Kerajaan Kristus dan kebenaran-Nya makin
diperdalam sehingga kita berseru kepada-Nya siang dan malam dengan
dahaga yang sepenuh hati seperti rusa "yang merindukan sungai yang
berair" pada musim kemarau (ayat Mazm 42:2;
lihat cat. --> Mat 5:6;
lihat cat. --> Mat 6:33).
[atau ref. Mat 5:6; 6:33]
2 Full Life: AKU MENCARI ENGKAU.
Nas : Mazm 63:2-12
Setiap orang percaya harus berdoa seperti Daud dalam mazmur ini.
- 1) Mazmur ini melukiskan kerinduan mendalam hati manusia kepada Allah,
suatu kerinduan yang hanya dapat dipuaskan oleh hubungan yang intim
dengan Dia
(lihat cat. --> Mazm 42:3;
lihat cat. --> Mazm 42:7).
[atau ref. Mazm 42:3; Mazm 42:7]
- 2) Orang yang mengaku mengenal Allah perlu meneliti dirinya dengan
bertanya sebagai berikut: Apakah saya sungguh-sungguh sangat merindukan
Allah dan kehadiran-Nya di dalam hidup saya? Atau apakah saya mengarungi
hidup ini sebagian besar dengan usaha-usaha sekuler dan hiburan duniawi,
sedangkan doa, membaca Alkitab, dan dahaga yang sangat bagi Allah dan
kebenaran-Nya hampir tidak ada tempat atau tidak giat dalam hidup saya?
(lihat cat. --> Mat 5:6;
lihat cat. --> Mat 6:33)
[atau ref. Mat 5:6; 6:33]
3 Full Life: ORANG YANG LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN.
Nas : Mat 5:6
Ayat ini termasuk salah satu ayat yang terpenting dalam Khotbah di
Bukit.
- 1) Syarat dasar dari semua kehidupan saleh adalah "lapar dan haus akan
kebenaran" (bd. Mat 6:33). Lapar semacam itu tampak dalam diri Musa
(Kel 33:13,18), pemazmur
(lihat cat. --> Mazm 42:3;
lihat cat. --> Mazm 42:7;
lihat cat. --> Mazm 63:2)
[atau ref. Mazm 42:3,7; 63:2]
dan Rasul Paulus (Fili 3:10). Kondisi rohani orang Kristen seumur
hidup mereka akan tergantung pada rasa lapar dan dahaga mereka akan
- (a) kehadiran Allah (Ul 4:29),
- (b) Firman Allah (Mazm 119:1-176),
- (c) hubungan dengan Kristus (Fili 3:8-10),
- (d) persekutuan Roh Kudus (Yoh 7:37-39; 2Kor 13:14),
- (e) kebenaran (Mat 5:6),
- (f) kuasa kerajaan (Mat 6:33) dan
- (g) kedatangan Tuhan kembali (2Tim 4:8).
- 2) Kelaparan orang Kristen terhadap perkara Allah dilenyapkan oleh
kekhawatiran duniawi, tipu daya kekayaan (Mat 13:22), keinginan akan
berbagai hal (Mr 4:19), kenikmatan hidup (Luk 8:14), dan
kegagalan untuk tetap tinggal dalam Kristus
(lihat cat. --> Yoh 15:4).
[atau ref. Yoh 15:4]
Pada saat kelaparan orang percaya akan Allah dan kebenaran-Nya sudah
tidak ada lagi, mereka akan mati secara rohani. Oleh karena itu adalah
sangat penting bahwa kita peka terhadap pekerjaan Roh Kudus yang
menginsyafkan kita (bd. Yoh 16:8-13; Rom 8:5-16).
4 Full Life: KAMU YANG ... MENANGIS.
Nas : Luk 6:21
Lihat cat. --> Mat 5:4.
[atau ref. Mat 5:4]
5 Full Life: AIR ... HIDUP YANG KEKAL.
Nas : Yoh 4:14
"Air" yang diberikan Yesus berarti hidup kekal (bd. Yes 12:3).
Untuk memperoleh air hidup ini, seseorang harus "meminumnya" (lih.
Yoh 7:37). Tindakan minum ini bukanlah suatu tindakan sesaat yang satu
kali saja, namun suatu tindakan minum yang bertahap-tahap dan berkali-kali;
perhatikan bahwa kata "minum" (Yun. _pineto_ dari akar _pino_) adalah dalam
betuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan
atau berulang-ulang. Meminum air hidup menuntut persekutuan terus-menerus
dengan sumbernya, Yesus Kristus sendiri. Tidak seorang pun bisa meminum air
hidup apabila hubungannya terputus dengan sumber itu. Orang-orang seperti
itu akan menjadi, seperti yang dikatakan Petrus, "mata air yang kering"
(2Pet 2:17).