Mazmur 31:22
31:22 (31-23) Aku menyangka dalam kebingunganku:
"Aku telah terbuang
dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku,
ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
Mazmur 77:1-7
Perbuatan Allah di masa lampau
77:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah,
dengan nyaring kepada Allah
1 , supaya Ia mendengarkan aku.
77:2 (77-3) Pada hari kesusahanku
aku mencari Tuhan; malam-malam
tanganku terulur
dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan.
77:3 (77-4) Apabila aku mengingat
Allah, maka aku mengerang
, apabila aku merenung, makin lemah lesulah
semangatku. Sela
77:4 (77-5) Engkau membuat mataku tetap terbuka; aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata.
77:5 (77-6) Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala,
tahun-tahun zaman dahulu aku ingat.
77:6 (77-7) Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari:
77:7 (77-8) "Untuk selamanyakah
Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati
lagi?
Yesaya 38:10-14
38:10 Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku
aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati
aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
38:11 Aku berkata: aku tidak akan melihat TUHAN
lagi di negeri orang-orang yang hidup;
aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.
38:12 Pondok kediamanku dibongkar
dan dibuka seperti kemah
gembala; seperti tukang tenun menggulung
tenunannya aku mengakhiri hidupku; TUHAN memutus nyawaku dari benang hidup.
Dari siang sampai malam
Engkau membiarkan aku begitu saja,
38:13 aku berteriak minta tolong
sampai pagi; seperti singa demikianlah TUHAN menghancurkan
segala tulang-tulangku;
dari siang sampai malam
Engkau membiarkan aku begitu saja.
38:14 Seperti burung layang-layang demikianlah aku menciap-ciap, suaraku redup seperti suara merpati.
Mataku habis
menengadah ke atas, ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; jadilah jaminan
bagiku!
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan
yang pahit menjadi keselamatan
bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang
kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku
jauh dari hadapan-Mu.
Yesaya 49:14
49:14 Sion
berkata: "TUHAN telah meninggalkan
aku
2 dan Tuhanku telah melupakan aku."
Yehezkiel 37:11
37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
1 Full Life: AKU MAU BERSERU-SERU ... KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 77:2-21
Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru
kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan
tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang
mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus
bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam
(ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada
masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita
diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia"
(Rom 8:32).
1 Full Life: TUHAN TELAH MENINGGALKAN AKU.
Nas : Yes 49:14-17
Inilah kata-kata orang Israel yang mengalami kesusahan besar
sehingga merasa ditinggalkan dan dilupakan Allah. Tanggapan Allah
memberikan kepastian ilahi kepada setiap orang percaya yang sedang
mengalami masa-masa sulit.
- 1) Kasih-Nya kepada kita lebih besar daripada kasih seorang ibu bagi
anaknya; karena itu mustahil Dia melupakan kita, khususnya pada masa
keputusasaan dan kesedihan (bd. Yer 31:20).
- 2) Belas kasihan-Nya untuk kita tidak akan pernah gagal, bagaimanapun
juga situasi hidup ini; Dia mengawasi kita dengan penuh kelembutan dan
kasih, dan kita dapat beristirahat di dalam keyakinan bahwa Dia tidak
akan pernah meninggalkan kita.
- 3) Bukti kasih Allah yang besar ialah bahwa Dia telah melukiskan kita
di telapak tangan-Nya, sehingga tidak akan melupakan kita; bekas luka di
telapak tangan itu senantiasa di depan mata-Nya sebagai tanda kasih-Nya
yang besar yang dicurahkan atas kita dan kerinduan-Nya untuk
memperhatikan kita.