Amsal 9:1
Undangan hikmat dan undangan kebodohan
9:1 Hikmat telah mendirikan
rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
Amsal 17:1-28
17:1 Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.
17:2 Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu.
17:3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas,
tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
17:4 Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
17:5 Siapa mengolok-olok orang miskin
1 menghina Penciptanya;
siapa gembira karena suatu kecelakaan
tidak akan luput dari hukuman.
17:6 Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu
dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
17:7 Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia
mengucapkan kata-kata dusta.
17:8 Hadiah suapan
2 adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.
17:9 Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih,
tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
17:10 Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
17:11 Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam.
17:12 Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.
17:13 Siapa membalas kebaikan
dengan kejahatan,
kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya
3 .
17:14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
17:15 Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar,
kedua-duanya
adalah kekejian bagi TUHAN.
17:16 Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat,
sedang ia tidak berakal budi?
17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran
4 .
17:18 Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung
5 bagi sesamanya.
17:19 Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.
17:20 Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
17:21 Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh
tidak akan bersukacita.
17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
17:23 Orang fasik menerima hadiah suapan
dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum.
17:24 Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata
orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
17:25 Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.
17:26 Mengenakan denda orang benar
adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut.
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan
perkataannya
6 , orang yang berpengertian berkepala dingin.
17:28 Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam
diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
1 Full Life: MENGOLOK-OLOK ORANG MISKIN.
Nas : Ams 17:5
Lihat cat. --> Ams 14:31.
[atau ref. Ams 14:31]
1 Full Life: SUAPAN.
Nas : Ams 17:8
Suapan kadang-kadang akan menghasilkan keberhasilan dan kekayaan
sementara. Akan tetapi, menyuap adalah dosa; karena itu suap dilarang keras
dalam Alkitab sebab menghalangi terwujudnya keadilan (ayat Ams 17:23;
Ams 15:27; 1Sam 12:3; Yes 1:23; 1Tim 6:10).
1 Full Life: KEJAHATAN TIDAK AKAN MENGHINDAR DARI RUMAHNYA.
Nas : Ams 17:13
Kebenaran ini dilukiskan dalam kehidupan Daud. Ia "membalas"
kesetiaan dan kejujuran Uria dengan kejahatan. Sejak saat itu, kejahatan
tidak pernah meninggalkan rumah Daud sendiri (2Sam 12:10-12).
1 Full Life: MENJADI SEORANG SAUDARA DALAM KESUKARAN.
Nas : Ams 17:17
Seorang saudara dilahirkan untuk menolong kita pada masa kesulitan.
1 Full Life: MENJADI PENANGGUNG.
Nas : Ams 17:18
Lihat cat. --> Ams 6:1.
[atau ref. Ams 6:1]
1 Full Life: ORANG YANG BERPENGETAHUAN MENAHAN PERKATAANNYA.
Nas : Ams 17:27
Orang bijak akan menahan bicaranya dan berhati-hati dengan apa yang
diucapkannya. Mereka tidak akan membesar-besarkan kebenaran atau merugikan
orang lain ketika berbicara; sebaliknya mereka akan hati-hati berbicara
dengan tepat dan membangun orang lain (bd. Mazm 39:2-3).