1 Full Life: SIAPA MEMBENCI TEGURAN ADALAH DUNGU.
Nas : Ams 12:1
Kadang-kadang kita semua memerlukan teguran dan perbaikan. Orang sombong tidak senang dikoreksi, tetapi seorang yang rendah hati akan dengan tulus menerima kritikan serta menarik manfaat daripadanya (bd. Ams 1:7; Ams 6:23; 10:17).
2 Full Life: AKU AKAN MENCARI ANGGUR LAGI.
Nas : Ams 23:35
Ayat ini melukiskan dampak kecanduan anggur yang difermentasi. Sering kali seorang yang telah minum akan terus mencari lagi sehingga kebiasaan minum itu tidak terkendali lagi. Itulah sebabnya Allah mengatakan, "Jangan melihat kepada anggur." Orang percaya tidak boleh meminum, atau bahkan berpikir untuk minum minuman yang memabukkan. Perintah ini berdasarkan norma dan berlaku bagi umat Allah dewasa ini. Kita tidak boleh menerangkan ajaran Allah dalam ayat Ams 23:29-35 secara masuk akal dan menganggapnya tidak mutlak sehingga menjadi tidak berlaku bagi orang Kristen zaman modern. Waspadalah terhadap mereka yang menafsirkan ulang ayat Ams 23:31 sehingga berarti, "melihat anggur dengan penguasaan diri dan menahan diri ketika berkilauan di dalam cawan."
3 Full Life: MENJADI PERCAYA DAN MEREKA SEMUA RAJIN MEMELIHARA HUKUM TAURAT.
Nas : Kis 21:20
Yakobus dan Paulus sama-sama mengetahui bahwa upacara Yahudi tidak dapat mendatangkan keselamatan (bd. Kis 15:13-21; Gal 2:15-21). Akan tetapi mereka sadar bahwa beberapa bagian dari hukum Taurat dan kebiasaan Yahudi dapat diikuti sebagai suatu ungkapan dari iman dan kasih seorang percaya terhadap Kristus. Orang-orang Yahudi itu sungguh-sungguh telah menerima Kristus, sudah dibaharui dan dipenuhi dengan Roh. Semangat mereka untuk hukum Taurat dan kebiasaan bangsanya bukan disebabkan karena sikap legalisme, tetapi dari hati yang telah diserahkan kepada Kristus dan setia kepada jalan Allah (lih. Mat 7:6).
4 Full Life: IA MEMBENCI AKU.
Nas : Yoh 7:7
Yesus dibenci oleh dunia karena Dia mengatakan bahwa semua manusia tanpa Allah itu bobrok, berdosa, dan bersifat mementingkan diri sendiri (bd. Yoh 2:14-16; 3:19-20; 5:30-47). Sepanjang pelayanan-Nya Yesus tak henti-hentinya mengecam ketidakadilan, kekejaman, dan percabulan. Kesaksian yang nyata ini tentang dosa manusia bertentangan dengan mereka yang membawa berita "Injil positif", yaitu Injil yang tidak lagi menuntut pertobatan dan kebenaran.