Amsal 15:23
15:23 Seseorang bersukacita karena jawaban
yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan
yang tepat pada waktunya!
Amsal 15:26
15:26 Rancangan
orang jahat
adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
Amsal 16:21-24
16:21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
16:22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya,
tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
16:23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya
berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
16:24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu,
manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Amsal 25:11-12
25:11 Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Amsal 25:1
Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia
25:1 Juga ini adalah amsal-amsal
Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia
1 , raja Yehuda.
Titus 1:15
1:15 Bagi orang suci semuanya suci
2 ;
tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci,
karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
1 Full Life: HIZKIA.
Nas : Ams 25:1
Hizkia memerintah Israel 200 tahun setelah Salomo (sekitar 715-686
SM); lih. pasal 2Raj 18:1-20:21; 2Taw 29:1-32:33; Yes 36:1-39:8 untuk
keterangan mengenai masa pemerintahannya.
1 Full Life: BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
Nas : Tit 1:15
Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari
peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15;
1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai
perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan
bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati.
Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan
kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau
keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram
dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang
hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian
secara upacara keagamaan saja.