Pengkhotbah 8:2--9:12
Kepatuhan kepada raja
8:2 Patuhilah perintah raja
1 demi sumpahmu kepada Allah.
8:3 Janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya,
janganlah bertahan dalam perkara yang jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya.
8:4 Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat?
"
8:5 Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan,
8:6 karena untuk segala sesuatu
ada waktu pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya.
8:7 Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi?
8:8 Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
8:9 Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.
8:10 Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan
boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia.
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
8:12 Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang
yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan,
sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.
8:13 Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan
2 dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur,
karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.
8:14 Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak
untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!
"
8:15 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan,
karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum
dan bersukaria.
Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari.
8:16 Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat
dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia
tanpa mengantuk siang malam,
8:17 maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami
3 segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya
di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Nasib semua orang sama
9:1 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
9:2 Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama
4 : baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
9:3 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang
sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup,
dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
9:4 Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
9:5 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa,
tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka
sudah lenyap.
9:6 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
9:7 Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu
dengan hati yang senang
5 ,
karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu
dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
9:9 Nikmatilah hidup dengan isteri
yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu
dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
9:10 Segala sesuatu
yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga
6 ,
karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat
dalam dunia orang mati,
ke mana engkau akan pergi.
9:11 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat,
juga roti bukan untuk yang berhikmat,
kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib
dialami mereka semua.
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang,
kalau hal itu menimpa mereka
secara tiba-tiba.
1 Full Life: PATUHILAH PERINTAH RAJA.
Nas : Pengkh 8:2
Raja di sini melambangkan pemerintahan manusia sebagaimana
ditetapkan Allah. Para pejabat pemerintah yang mengikuti prinsip-prinsip
hidup Allah mendorong kehidupan yang benar. Tuhan kita ingin agar kita
menaati hukum-hukum pemerintahan yang adil (bd. Tit 3:1; 1Pet 2:13-18;
lihat cat. --> Rom 13:1).
[atau ref. Rom 13:1]
2 Full Life: ORANG YANG FASIK TIDAK AKAN BEROLEH KEBAHAGIAAN.
Nas : Pengkh 8:13
Di dalam dunia sering kali kelihatan seakan-akan kejahatan menang
dan orang berdosa lolos dari hukuman (bd. pasal Mazm 73:1-28). Namun
Allah memastikan kita bahwa pada akhirnya Dia akan menghukum pembuat
kejahatan sesuai dengan perbuatan mereka.
3 Full Life: MANUSIA TIDAK DAPAT MENYELAMI.
Nas : Pengkh 8:17
Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita
sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakukan Allah atau
cara-cara pemeliharaan-Nya. Seperti halnya Ayub, kita tidak perlu
mengetahui segala alasan; yang kita perlukan hanyalah mengandalkan Tuhan
dan percaya bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik. Jikalau kita
anak-anak-Nya, kita berada dalam tangan-Nya (Pengkh 9:1).
4 Full Life: NASIB ORANG SAMA.
Nas : Pengkh 9:2
Salomo melihat bahwa kematian tidak dapat dielakkan dari segi
pandangan hidup di sini saja. Dari sudut itu, kelihatan tidak adil kalau
kematian dialami oleh semua orang, baik orang benar maupun orang fasik.
5 Full Life: ROTIMU DENGAN SUKARIA ... ANGGURMU DENGAN HATI YANG SENANG.
Nas : Pengkh 9:7
Walaupun kematian datang kepada semua orang serta waktu dan nasib
dialami semua orang (ayat Pengkh 9:11), kita yang berkenan kepada Allah
(bd. Rom 12:2) tidak boleh berhenti menikmati apapun yang telah
diberikan-Nya kepada kita. "Anggur" di sini (Ibr. _yayin_) pasti mengacu
kepada sari buah anggur segar yang baru diperas
(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).
6 Full Life: KERJAKANLAH ITU SEKUAT TENAGA.
Nas : Pengkh 9:10
Pekerjaan apa pun yang sedang kita lakukan, kita harus
mengerjakannya dengan segenap hati, seperti bekerja untuk Tuhan (lih.
Kol 3:23).