Pengkhotbah 10:1--12:14
Akibat-akibat kebodohan
10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk
1 ; demikian juga sedikit kebodohan
lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.
10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang:
"Orang itu bodoh!"
10:4 Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu,
karena kesabaran mencegah
kesalahan-kesalahan besar.
10:5 Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa:
10:6 pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan
orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
10:7 Aku melihat budak-budak menunggang kuda dan pembesar-pembesar berjalan kaki seperti budak-budak.
10:8 Barangsiapa menggali lobang
2 akan jatuh ke dalamnya,
dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular.
10:9 Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya.
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
10:11 Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera
tidak akan berhasil.
10:12 Perkataan mulut orang berhikmat menarik,
tetapi bibir
orang bodoh menelan orang itu sendiri.
10:13 Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.
10:14 Orang yang bodoh banyak bicaranya,
meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
10:15 Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota.
10:16 Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak
3 ,
dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!
10:17 Berbahagialah engkau tanah, kalau rajamu seorang yang berasal dari kaum pemuka, dan pemimpin-pemimpinmu makan pada waktunya dalam keperkasaan dan bukan dalam kemabukan!
10:18 Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah
rumah.
10:19 Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur
meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.
10:20 Dalam pikiranpun janganlah engkau mengutuki raja,
dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.
Pedoman-pedoman hikmat
11:1 Lemparkanlah
rotimu ke air
4 , maka engkau akan mendapatnya kembali
lama setelah itu.
11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
11:3 Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur
5 ; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
11:5 Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin
dan tulang-tulang dalam rahim
seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
11:6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat
kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
11:7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari
itu baik bagi mata;
11:8 oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat
akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
Nasihat bagi pemuda-pemudi
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan
6 !
11:10 Buanglah kesedihan
dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
12:1 Ingatlah
akan Penciptamu pada masa mudamu
7 , sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya
yang kekal dan peratap-peratap
berkeliaran di jalan,
12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
12:7 dan debu kembali
menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah
8 yang mengaruniakannya.
12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah,
segala sesuatu adalah sia-sia
9 .
Akhir kata
12:9 Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
12:10 Pengkhotbah
berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa
10 dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku
yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah
dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya
11 ,
karena ini adalah kewajiban setiap orang.
12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan
12 yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi,
entah itu baik, entah itu jahat.
1 Full Life: LALAT YANG MATI MENYEBABKAN URAPAN ... BERBAU BUSUK.
Nas : Pengkh 10:1
Sama seperti lalat mati yang membusuk akan merusak sejumlah minyak
wangi, demikian pula sedikit kebodohan dapat meniadakan dampak-dampak
hikmat yang besar. Rencana yang bijaksana dapat dibuat, tetapi seorang yang
membuat kesalahan bodoh dapat merusak seluruhnya (lih. 2Raj 20:12-19).
2 Full Life: BARANGSIAPA MENGGALI LOBANG.
Nas : Pengkh 10:8-10
Hikmat memperhitungkan risiko dan kesulitan hidup dan tugas-tugas
umumnya. Orang bijaksana terpelihara dari kerugian karena dia mengetahui
apa yang dapat terjadi dan dengan hati-hati menjauhi perangkap yang ada.
3 Full Life: KALAU RAJAMU SEORANG KANAK-KANAK.
Nas : Pengkh 10:16
Adalah sangat menyedihkan jikalau para pemimpin sifatnya
kekanak-kanakan dan ketika para penguasa mengawali sebuah hari dengan
memuaskan diri (mungkin dengan mabuk-mabukan). Betapa menyedihkan bahwa
sepanjang sejarah minuman yang memabukkan mengalir dengan demikian leluasa
di berbagai ibu kota di dunia. Kita memerlukan pemimpin saleh yang memberi
teladan yang baik (ayat Pengkh 10:17).
4 Full Life: LEMPARKANLAH ROTIMU KE AIR.
Nas : Pengkh 11:1
Salah satu arti dari kata Ibrani untuk "roti" adalah "butir-butir
gandum" yang dapat dipakai untuk membuat roti. Gambaran yang dimaksudkan
mungkin adalah orang Mesir yang menaburkan butir-butir gandum atas air yang
menggenangi ladang-ladang mereka ketika sungai Nil banjir setiap tahun.
Kelihatannya butir-butir itu tenggelam dan dilupakan, tetapi pada saatnya
akan ada panen. Kita dapat menerapkan ini pada kesediaan kita untuk
bersikap murah hati dan menolong orang lain (ayat Pengkh 11:2); kita harus
memberi dengan dermawan karena pada suatu hari mungkin kita sendiri sangat
memerlukan pertolongan (bd. 2Kor 8:10-15).
5 Full Life: SIAPA SENANTIASA MEMPERHATIKAN ANGIN TIDAK AKAN MENABUR.
Nas : Pengkh 11:4
Kita berada dalam dunia di mana selalu menantikan keadaan yang baik
tidak akan menghasilkan apa-apa (bd. Mat 24:7-14); keadaan tidak pernah
akan ideal sepanjang zaman ini. Kita harus bertekun di dalam doa dan
membaca Alkitab setiap hari. Kita harus hidup menurut standar-standar Allah
yang benar, walaupun semua orang di sekitar kita mengejar
kesenangan-kesenangan yang berdosa.
6 Full Life: KARENA SEGALA HAL INI ALLAH AKAN MEMBAWA ENGKAU KE PENGADILAN.
Nas : Pengkh 11:9
Allah menghendaki umat-Nya bersukacita dan kaum muda menikmati masa
muda mereka. Tetapi semua sukacita itu harus dikendalikan dengan kesadaran
bahwa Allah meminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan berdosa kita.
Jikalau kita mengizinkan hidup kita merosot menjadi kesembronoan dangkal
dan menikmati hal-hal yang berdosa, akhirnya akan timbul kesulitan dan
penderitaan di dalam hidup ini dan hukuman di akhirat.
7 Full Life: INGATLAH AKAN PENCIPTAMU PADA MASA MUDAMU.
Nas : Pengkh 12:1-7
"Mengingat" di dalam Alkitab senantiasa menyangkut tindakan;
misalnya ketika Allah "ingat" kepada Abraham (Kej 19:29), Ia melibatkan
diri dalam hidup Abraham demi kebaikannya. Karena itu, mengingat Pencipta
kita berarti bertindak dengan cara yang dikehendaki-Nya ketika Ia
menciptakan kita. Ia telah memberi kepada kita hidup dan berbagai
kesempatan yang datang dengan usia muda. Kita dapat "mengingat" akan Allah
dengan pertolongan Roh Kudus saja, apabila kita "mengenakan manusia baru
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24); dan ini harus dilakukan sebelum
kematian menjemput kita. Ayat Pengkh 12:3-7 menyajikan suatu gambaran
menakjubkan mengenai proses menua tubuh jasmaniah yang berakhir dengan
kematian. Tetapi kita dapat terhibur oleh kenyataan bahwa manusia batiniah
kita masih dapat "dibaharui dari sehari ke sehari" (2Kor 4:16).
8 Full Life: DEBU KEMBALI MENJADI TANAH ... ROH KEMBALI KEPADA ALLAH.
Nas : Pengkh 12:7
Ayat ini membedakan aspek pribada manusia yang tetap tinggal pada
saat kematian dan aspek yang kembali kepada Allah. Untuk keterangan
selanjutnya
lihat art. KEPRIBADIAN MANUSIA.
9 Full Life: SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 12:8
Lihat cat. --> Pengkh 1:2.
[atau ref. Pengkh 1:2]
10 Full Life: KATA-KATA ORANG BERHIKMAT SEPERTI KUSA.
Nas : Pengkh 12:11
Kata-kata berhikmat tentang kebenaran yang berasal dari Gembala
ilahi itu bertindak
- (1) sebagai kusa (yaitu tongkat-tongkat tajam) yang menyodok kita di
jalan yang benar, dan
- (2) sebagai paku untuk mengamankan kebenaran di dalam pikiran kita.
Firman Allah, dengan demikian, adalah jauh lebih berharga daripada semua
kitab hikmat karya manusia.
11 Full Life: TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN BERPEGANGLAH PADA PERINTAH-PERINTAH-NYA.
Nas : Pengkh 12:13
Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat
penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai
sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna
hidup dapat ditemukan. Takut akan Allah, kasih kepada Dia dan Firman-Nya,
serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan
yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.
12 Full Life: ALLAH AKAN MEMBAWA SETIAP PERBUATAN KE PENGADILAN.
Nas : Pengkh 12:14
Sebagai kata terakhir, Salomo mengingatkan kita akan suatu kebenaran
yang serius dan abadi: kita harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua
perbuatan kita. Tuhan akan menilai masing-masing kita, orang percaya dan
orang tidak percaya, dan akan menghakimi semua perbuatan kita apakah baik
atau jahat (bd. Rom 14:10,12; 2Kor 5:10; Wahy 20:12-13). Kita tidak akan
dibenarkan pada hari penghakiman jikalau kita telah mengabaikan atau
menolak kasih karunia Allah
(lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).