Nehemia 7:1-12
Tindakan-tindakan untuk melindungi kota
7:1 Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu
pintu gerbang, para penyanyi
dan orang-orang Lewi
.
7:2 Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani,
saudaraku, dan kepada Hananya,
panglima benteng,
karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut
akan Allah
1 lebih dari pada orang-orang lain.
7:3 Berkatalah aku kepada mereka: "Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik. Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem, masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya."
Daftar orang-orang yang kembali dari pembuangan
7:4 Adapun kota itu luas dan besar, tetapi penduduknya
sedikit dan rumah-rumah belum dibangun.
7:5 Maka Allahku memberikan dalam hatiku rencana untuk mengumpulkan para pemuka, para penguasa dan rakyat, supaya mereka dicatat dalam silsilah. Lalu kudapati daftar silsilah orang-orang yang lebih dahulu berangkat pulang. Dalam daftar itu kudapati tertulis:
7:6 Inilah orang-orang propinsi Yehuda yang berangkat pulang dari pembuangan,
yakni para tawanan, yang dahulu diangkut oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang kembali ke Yerusalem dan ke Yehuda, masing-masing ke kotanya.
7:7 Mereka datang bersama-sama Zerubabel,
Yesua, Nehemia, Azarya, Raamya, Nahamani, Mordekhai, Bilsan, Misperet, Bigwai, Nehum dan Baana. Inilah daftar orang-orang bangsa Israel:
7:8 bani Paros: dua ribu seratus tujuh puluh dua orang;
7:9 bani Sefaca: tiga ratus tujuh puluh dua orang;
7:10 bani Arakh: enam ratus lima puluh dua orang;
7:11 bani Pahat-Moab, yakni bani Yesua dan Yoab: dua ribu delapan ratus delapan belas orang;
7:12 bani Elam: seribu dua ratus lima puluh empat orang;
1 Full Life: SEORANG YANG DAPAT DIPERCAYA DAN YANG TAKUT AKAN ALLAH.
Nas : Neh 7:2
Prinsip alkitabiah dalam memilih para pemimpin untuk pekerjaan Allah
ialah menugaskan mereka yang bertekun dalam kesetiaan kepada Allah dan
firman-Nya serta telah menunjukkan ketakutan saleh akan dosa dan akibatnya
(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL BAGI PENILIK JEMAAT,
dan
lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).