Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku 1 yang di sorga.
Yohanes 7:17
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya 2 , ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Yakobus 1:25
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan
3 orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Yakobus 1:1
Salam
1:1 Salam dari Yakobus,
hamba Allah
dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku
di perantauan.
Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.
"
Yohanes 3:22-23
Kesaksian Yohanes tentang Yesus
3:22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
3:23 Akan tetapi Yohanespun
membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
1 Full Life: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU.
Nas : Mat 7:21
Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya
yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd.
ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak
berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri.
Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:
- 1) Pengampunan Allah diberikan kepada kita melalui iman dan pertobatan
yang dimungkinkan oleh kasih karunia dan kematian Kristus sebagai korban
karena dosa kita
(lihat cat. --> Mat 26:28;
[atau ref. Mat 26:28]
Luk 15:11-32; 18:9-14).
- 2) Ketaatan pada kehendak Allah memang merupakan syarat yang tetap
berlaku untuk keselamatan, namun Kristus juga menyatakan bahwa ketaatan
itu merupakan kasih karunia yang berkaitan dengan keselamatan dalam
Kerajaan Allah. Dengan demikian kita harus senantiasa berdoa untuknya,
menerimanya, dan mengamalkannya dengan iman dan usaha yang
sungguh-sungguh. Perhatikanlah doa Bapa Kami (Mat 6:9-13) dan banyak
nasihat lainnya yang ditujukan kepada orang percaya agar mematikan dosa
dan mempersembahkan diri mereka sebagai persembahan yang hidup kepada
Allah (bd. Rom 6:1-23; 8:1-17; 12:1-2;
lihat cat. --> Mat 5:6;
[atau ref. Mat 5:6]
lihat art. KEHENDAK ALLAH).
- 3) Kita mampu melakukan kehendak Allah dan menjalankan hidup benar oleh
karena kasih karunia, kuasa Allah dan hidup rohani yang terus-menerus
diberikan kepada kita melalui Kristus (Ef 2:5). Alkitab menyatakan
bahwa "karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu tetapi pemberian Allah ... karena kita ini buatan Allah"
(Ef 2:8-10).
- 4) Allah senantiasa menyediakan kemampuan untuk menaati Dia sebagaimana
hal itu dikehendaki oleh-Nya. Penyediaan kemampuan tersebut termasuk
tindakan penebusan Allah. "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam
kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya"
(lihat cat. --> Fili 2:13).
[atau ref. Fili 2:13]
Namun, kasih karunia yang diberikan Allah ini tidaklah membatalkan
tanggung jawab atau tindakan manusia. Kita harus menanggapi dengan
positif penyediaan ketaatan itu dari Allah (Ef 4:22-32;
Yud 1:20-21,24;
lihat cat. --> Fili 2:12)
[atau ref. Fili 2:12]
karena kita tetap bebas untuk menolak kasih karunia Allah, menolak untuk
menghampiri Allah melalui Kristus
(lihat cat. --> Ibr 7:25),
[atau ref. Ibr 7:25]
dan menolak untuk berdoa memohon dan menerima kehidupan yang taat
(lihat cat. --> Mat 5:6;
[atau ref. Mat 5:6]
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
2 Full Life: BARANGSIAPA MAU MELAKUKAN KEHENDAK-NYA.
Nas : Yoh 7:17
Iman yang sungguh-sungguh menyelamatkan serta pengetahuan yang
didasarkan pada pengalaman dari ajaran-Nya menuntut adanya kerinduan yang
tulus untuk melakukan kehendak Allah. Percaya berarti membuat komitmen
untuk taat
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
3 Full Life: HUKUM YANG MEMERDEKAKAN.
Nas : Yak 1:25
Hukum ini (bd. Yak 2:12) adalah kehendak Allah yang sudah
dihayati hati kita oleh bantuan Roh Kudus yang mendiami kita (bd.
Yeh 11:19-20). Melalui iman kepada Kristus kita tidak hanya menerima
kemurahan dan pengampunan (Yak 2:12-13), tetapi juga kuasa dan
kebebasan untuk menaati hukum Allah (Rom 3:31;
lihat cat. --> Rom 8:4).
[atau ref. Rom 8:4]
Inilah yang disebut "hukum yang memerdekakan" karena orang percaya ingin
menaati kehendak Allah: "Aku hendak hidup dalam kelegaan (versi Inggris NIV
-- "kebebasan"), sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazm 119:45).
Kebebasan ini jangan sekali-kali dianggap sebagai kebebasan untuk melanggar
perintah Kristus, tetapi sebagai kebebasan dan kuasa untuk menaati perintah
itu.