Matius 4:2
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari
1 dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
Matius 12:1-3
Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat
12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat
2 , Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum
dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.
"
12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka:
"Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Matius 21:18
Yesus mengutuk pohon ara
21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
1 Full Life: BERPUASA EMPAT PULUH HARI.
Nas : Mat 4:2
Setelah berpuasa "empat puluh hari dan empat puluh malam ...
laparlah Yesus" lalu dicobai oleh Iblis agar Ia makan. Hal ini rupanya
menunjukkan bahwa Yesus berpantang makan tetapi tidak berpantang minum
(lih. Luk 4:2). Diperlukan sebuah mukjizat apabila orang berpantang
minum air selama empat puluh hari. Dalam menghadapi pencobaan sebagai wakil
umat manusia (bd. Ibr 2:17; 4:15), maka Kristus hanya dapat menggunakan
sarana yang tersedia bagi orang percaya yang dipenuhi Roh untuk melawan
pencobaan
(lihat cat. --> Kel 34:28;
lihat cat. --> 1Raj 19:8;
lihat cat. --> Mat 6:16
[atau ref. Kel 34:28; 1Raj 19:8; Mat 6:16]
mengenai puasa). Adalah masuk akal untuk menganggap bahwa selama berpuasa
empat puluh hari itu Yesus memperisapkan diri dengan cara berdoa dan
merenungkan Firman Allah untuk melaksanakan karya yang dibebankan
kepada-Nya oleh Bapa.
2 Full Life: SABAT.
Nas : Mat 12:1
Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian)
adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari
yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua
pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah
Allah (Kel 20:10; Ul 15:14;
lihat cat. --> Kel 20:8).
[atau ref. Kel 20:8]
Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat
tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu
hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.
- 1) Konsep hari perhentian yang kudus sudah ditetapkan sebelum ada hukum
Yahudi: "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya"
(lihat cat. --> Kej 2:3;
[atau ref. Kej 2:3]
bd. Kel 20:11). Kenyataan ini menunjukkan bahwa sudah sejak
penciptaan alam semesta ini Allah menetapkan satu hari khusus sebagai
sumber berkat bagi semua orang dan bukan sekedar bangsa Yahudi.
- 2) Yesus tidak pernah membatalkan prinsip hari perhentian, hanya
penyalahgunaannya oleh para pemimpin Yahudi yang Ia kecam (ayat
Mat 12:1-8; Luk 13:10-17; 14:1-6). Ia menyatakan bahwa hari
perhentian itu ditetapkan Allah untuk kesejahteraan rohani dan jasmaniah
manusia (Mr 2:27). Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa
prinsip ini telah ditiadakan.
- 3) Maksud rohani dari hari ketujuh sebagai hari perhentian ini
menguntungkan orang Kristen. Dalam PL hari perhentian ini dipergunakan
sebagai hari beristirahat dari semua pekerjaan dan untuk mempersembahkan
diri kepada Allah -- suatu waktu yang khusus untuk mengenal Allah,
menyembah Dia dan memusatkan diri baik secara pribadi maupun di depan
umum pada perkara Tuhan (Im 24:8; Bil 28:9). Dewasa ini hari Sabat
memberikan kita kesempatan untuk menyatakan kembali bahwa kepercayaan
dan sukacita kita adalah di dalam Tuhan dan bukan di dalam dunia,
kebiasaan yang mementingkan diri sendiri, harta atau kesenangan kita
(bd. Kel 20:10; 34:21; Yes 38:13). Kita dapat mempergunakan hari
perhentian ini untuk memperbaharui komitmen kita yang semula kepada
Kristus dan persatuan kita dengan orang percaya lain, serta menyatakan
bahwa seluruh kehidupan kita, bukan hanya sepertujuh, adalah milik Allah
(lih. Ibr 4:9-10).
- 4) Sebagaimana hari Sabat merupakan suatu tanda perjanjian bahwa bangsa
Israel adalah umat Allah (Kel 31:16-17), demikian pula hari
penyembahan Kristen (hari Minggu) dapat dilihat sebagai suatu tanda
kepada dunia bahwa kita adalah milik Kristus dan bahwa Dia adalah Tuhan
kita. Orang Kristen dalam PB mengkhususkan hari pertama setiap minggu
untuk menyembah Allah dan untuk memperingati hari kebangkitan Kristus
(Kis 20:7; 1Kor16:2).
- 5) Hari Sabat dikhususkan oleh Allah sebagai hari yang kudus
(Kej 2:3; Kel 16:23; 20:11; 31:14; Yes 58:13). Oleh karena itu orang
percaya diingatkan bahwa mereka sendiri merupakan umat yang dikhususkan
oleh Allah untuk hidup kudus di tengah-tengah angkatan yang sudah sesat
(bd. Kel 31:13; 1Pet 2:9).
- 6) Akhirnya, hari Sabat dapat dilihat sebagai janji Allah kepada orang
percaya bahwa Ia melaksanakan kehendak-Nya bagi mereka dan bahwa Ia
senantiasa bersedia untuk memenuhi segala kebutuhan orang percaya. Ia
senantiasa terbuka terhadap seruan doa mereka dan dengan setia
memperhatikan kepentingan mereka (bd. Kel 31:13; Yeh 20:12).