Matius 22:19-22
22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka:
"Gambar dan tulisan siapakah ini?"
22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
Lukas 20:24-26
20:24 "Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
20:25 Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar 1 apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
20:26 Dan mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak. Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam.
Lukas 20:2
20:2 dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah
2 Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu
kepada-Mu!"
Titus 2:1
Kewajiban orang tua, pemuda dan hamba
2:1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran
yang sehat:
Wahyu 3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
1 Full Life: KALAU BEGITU BERIKANLAH KEPADA KAISAR.
Nas : Luk 20:25
Dalam keadaan yang normal, orang percaya harus membayar pajak dan
tunduk kepada kuasa pemerintah (lih. Rom 13:1-7), sekalipun kesetiaan
tertinggi kita adalah kepada Allah. Kita harus patuh kepada pemerintah
sekular di dunia kecuali bila itu bertentangan dengan hukum Allah; kita
sekali-kali tidak boleh melanggar perintah Yesus untuk "memberikan kepada
Kaisar apa yang Kaisar punya".
2 Full Life: DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk
membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48).
Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat
di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut
serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan
betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai
pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi
kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan
nyawa-Nya sendiri.