Markus 6:41
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan
1 itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat
2 , lalu memecah-mecahkan roti itu
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
Markus 10:21
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Markus 12:1
Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur
12:1 3 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan:
"Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
Markus 14:3
Yesus diurapi
14:3 Ketika Yesus berada di Betania,
di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala
Yesus.
1 Full Life: LIMA ROTI ... DUA IKAN.
Nas : Mr 6:41
Lihat cat. --> Mat 14:19.
[atau ref. Mat 14:19]
2 Full Life: MENGUCAP BERKAT PADA WAKTU MAKAN.
Nas : Mr 6:41
Sebelum makan, Kristus mengucap syukur kepada Bapa-Nya di sorga
untuk makanan yang tersedia. Orang percaya seharusnya mengikuti teladan-Nya
dan mengucap syukur setiap kali hendak makan. Makan dengan mengucap syukur
berarti mengakui perhatian dan persediaan Allah atas diri kita. Setiap
waktu makan harus menjadi suatu tindakan penyembahan, dilaksanakan untuk
memuliakan Allah. Mengenai pengucapan syukur sebelum makan, lih.
1Sam 9:13; Mat 14:19; 15:36; 26:26; Rom 14:6; 1Kor 10:31; 1Tim 4:4-5.
3 Full Life: PERUMPAMAAN PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
Nas : Mr 12:1
Perumpamaan ini menunjukkan kesalahan bangsa Israel. Mereka telah
menjadikan Kerajaan Allah sebagai milik pribadi, memandang rendah pada
Firman-Nya, dan menolak menaati Putera-Nya, yaitu Yesus Kristus. Gereja
dewasa ini menunjukkan sikap yang sama seperti penggarap tanah yang jahat
itu bilamana mereka menolak Firman Kristus dan para utusan-Nya yang sejati
lalu mendirikan gereja menurut pikiran mereka sendiri.