Matius 5:13
Garam dunia dan terang dunia
5:13 "Kamu adalah garam dunia 1 . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Matius 9:17
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua 2 , karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah 3 kedua-duanya."
Matius 10:14
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
1 Full Life: GARAM DUNIA.
Nas : Mat 5:13
Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan
dari pembusukan, demikian pula orang percaya dan gereja harus merupakan
teladan yang saleh di dalam dunia dan harus melawan kebobrokan moral dan
kecurangan yang nyata dalam masyarakat.
- 1) Gereja yang menjadi suam, yang memadamkan kuasa Roh Kudus dan tidak
lagi melawan suasana yang kini meliputi dunia akan "dimuntahkan" oleh
Allah
(lihat cat. --> Wahy 3:15-16).
[atau ref. Wahy 3:15-16]
- 2) Sebagai akibatnya mereka akan "dibuang dan diinjak orang"; yaitu,
orang percaya yang suam, bersama keluarga mereka, akan dihancurkan oleh
cara hidup dan nilai-nilai masyarakat yang tidak beriman
(Ul 28:13,43,48; Hak 2:20-22).
2 Full Life: ANGGUR YANG BARU ... KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA.
Nas : Mat 9:17
Ada bermacam-macam tafsiran mengenai ayat ini. Dua pandangan adalah:
- 1) "Anggur yang baru" adalah sari buah anggur yang segar. Pada saat
sari buah itu mulai memuai, maka kantong kulit yang baru akan mengembang
namun tidak akan koyak, sedangkan kantong kulit yang lama akan pecah.
"Anggur yang baru" melambangkan Injil yang mengembang dan mengadakan
perubahan yang tidak dapat ditahan oleh Yudaisme kuno. Akan tetapi
pandangan ini kurang dapat diterima karena mereka yang mengenal proses
fermentasi sari buah anggur mengatakan bahwa kantong kulit yang terbaru
dan yang terkuat sekalipun apabila ditutup tetap akan pecah akibat
kehebatan proses fermentasi itu (lih. Ayub 32:19).
- 2) Penafsiran yang kedua mengatakan bahwa perumpamaan ini menekankan
pentingnya memelihara baik anggur yang baru maupun kantong kulit yang
baru.
- (a) "Anggur yang baru" merupakan sari buah anggur segar yang belum
beragi, yang melambangkan berita keselamatan yang asli dari Yesus
Kristus dan kuasa Roh Kudus yang disalurkan pada hari Pentakosta.
Perhatian terutama Yesus ialah bahwa Injil yang asli dan kuasa
penebusan Roh Kudus tetap terpelihara dari semua perubahan atau
pencemaran. Penafsiran ini didukung oleh perhatian Kristus agar
Injil (anggur yang baru) tidak diubah oleh ajaran (ragi) orang
Farisi dan Yudaisme (ragi merupakan zat yang mengadakan fermentasi
atau perubahan; bd. Mat 16:6,12; Kel 12:19; 1Kor 5:7).
- (b) Pada zaman dahulu, untuk menjaga agar sari buah anggur tetap
manis untuk jangka waktu tertentu, orang akan menyaring atau
mendidihkan sari buah tersebut, memasukkannya ke dalam botol lalu
menempatkannya di suatu tempat yang sejuk
(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2).
Kantong kulit yang baru diperlukan karena kantong itu bebas dari
semua bekas unsur fermentasi, mis. sel-sel ragi yang sudah matang.
Apabila sari buah anggur yang baru dimasukkan ke dalam kantong kulit
yang lama, maka sari buah itu akan lebih cepat meragi karena sudah
ada sel-sel ragi di dalam kantong kulit yang lama itu. Fermentasi
yang terjadi dengan demikian akan merusak baik sari anggur yang baru
maupun kantong kulitnya (yang akan pecah karena tekanan proses
peragian). Columella, seorang Romawi yang ahli di bidang pertanian
pada abad I, menulis bahwa untuk menjaga agar sari buah anggur
"tetap manis", maka sari buah tersebut harus dimasukkan ke dalam
suatu wadah baru yang tertutup rapat-rapat (On Agriculture, 12.29).
3 Full Life: ANGGUR YANG ... TERPELIHARALAH.
Nas : Mat 9:17
Di sini Kristus menekankan perlunya mengawetkan anggur yang baru
selama mungkin (lih. catatan sebelumnya). Untuk mengetahui berbagai metode
yang dipakai pada zaman Alkitab untuk menjaga agar anggur tetap manis dan
tidak meragi, lihatlah kedua
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2).