Maleakhi 1:6
Pencemaran korban-korban
1:6 Seorang anak menghormati bapanya
dan seorang hamba menghormati tuannya.
Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut
yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam
kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku
1 . Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Maleakhi 1:1
Judul
1:1 Ucapan ilahi.
Firman
TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi
4 .
Pengkhotbah 1:13-16
1:13 Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit.
Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia
untuk melelahkan diri.
1:14 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
1:15 Yang bongkok tak dapat diluruskan,
dan yang tidak ada tak dapat dihitung.
1:16 Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku,
dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."
1 Full Life: PARA IMAM YANG MENGHINA NAMA-KU.
Nas : Mal 1:6-8
Maleakhi mengecam para imam negeri itu.
- 1) Mereka menunjukkan sikap menghina kepada Allah dengan
mempersembahkan hewan-hewan yang cacat atau sakit, bertentangan dengan
hukum Allah (Im 22:22).
- 2) Selaku orang percaya di dalam Kristus kita harus memberikan yang
terbaik dari milik kita kepada Allah. Seluruh hidup kita hendaknya
merupakan persembahan yang hidup bagi Dia (Rom 12:1). Saat yang kita
lalui di dalam doa dan penelaahan Alkitab seharusnya saat khusus setiap
hari, bukan ketika kita sudah terlalu lelah untuk melakukan hal lainnya.
- 3) "Meja Tuhan" adalah meja yang dipakai untuk menyembelih korban yang
dipersembahkan.
2 Full Life: MALEAKHI.
Nas : Mal 1:1
Maleakhi bernubuat sekitar 100 tahun setelah kelompok pertama orang
buangan kembali dari Babel ke tanah air mereka. Sekalipun umat itu pada
mulanya menanggapi pemulihan mereka dengan semangat bagi Allah, komitmen
mereka memudar dengan berlalunya tahun-tahun. Sekitar tahun 430 SM, umat
itu dihadapkan oleh Maleakhi dengan kurangnya kepercayaan kepada Allah,
ketidaksungguhan ibadah mereka dan ketidaksediaan mereka untuk taat kepada
hukum Allah.