Lukas 18:9
Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai
18:9 1 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar
dan memandang rendah semua orang lain,
Yesus mengatakan perumpamaan ini:
Lukas 22:24
Percakapan waktu Perjamuan Malam
22:24 2 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar
di antara mereka.
1 Full Life: ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI.
Nas : Luk 18:9-14
Teks :
- 1) Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Orang seperti itu memikir
bahwa mereka itu benar karena usaha mereka sendiri; mereka tidak sadar
akan perangainya yang berdosa, ketidaklayakan diri mereka dan bahwa
mereka terus-menerus membutuhkan pertolongan, rahmat, dan kasih karunia
Allah. Karena tindakan-tindakan kealiman dan kebaikan lahiriah yang luar
biasa, mereka menyangka bahwa mereka tidak memerlukan kasih karunia
Allah.
- 2) Sebaliknya pemungut cukai itu betul-betul menyadari dosa dan
kesalahannya, dan dengan sikap pertobatan yang sejati ia berpaling dari
dosa kepada Allah untuk memperoleh pengampunan dan rahmat. Ia
melambangkan anak Tuhan yang sejati.
2 Full Life: KEBESARAN YANG SEJATI.
Nas : Luk 22:24-30
Kebesaran yang sejati menyangkut roh dalam batin dan hati. Sifat itu
terlihat dalam hidup seseorang yang menampakkan kasihnya bagi Kristus dalam
kerendahan hati yang tulus (Fili 2:3), dalam kerinduan untuk melayani
Allah dan sesama manusia, dan dalam kerelaan untuk dipandang sebagai yang
paling tidak penting di dalam Kerajaan Allah.
- 1) Kita harus memahami bahwa kebesaran itu bukanlah kedudukan, jabatan,
kepemimpinan, kuasa, pengaruh, gelar pendidikan, ketenaran, kemampuan,
prestasi atau keberhasilan yang besar. Itu bukanlah apa yang kita
kerjakan bagi Allah, tetapi keadaan rohani kita di hadapan Dia (ayat
Luk 22:25-27; Mat 18:3-4; 20:25-28).
- 2) Kebesaran yang sejati menuntut agar kita menjadi besar dalam hal-hal
yang benar. Kita perlu belajar untuk menjadi besar di dalam iman,
kerendahan hati, watak yang saleh, hikmat, penguasaan diri, kesabaran,
dan kasih (Gal 5:22-23). Itu berarti memiliki kebesaran Kristus yang
"mencintai keadilan dan membenci kefasikan" (Ibr 1:9).
- 3) Kebesaran yang sejati menyangkut kasih yang sepenuh hati dan
penyerahan diri kepada Allah. Itu menuntut untuk terus mengabdi dan
setia di manapun Allah memutuskan untuk menempatkan kita. Karena itu,
dalam pandangan Allah, yang terbesar di dalam Kerajaan-Nya adalah mereka
yang memiliki kasih yang terbesar bagi Dia dan komitmen kepada Firman
yang dinyatakan (Luk 21:3; Rom 12:1-2).
- 4) Pengabdian diri akan meningkatkan hasil-hasil kita dalam pekerjaan
Allah, namun hanya pada tempat di mana Allah telah menempatkan saudara
dan di lingkungan karunia-karunia yang telah di berikan-Nya kepada
saudara (Rom 12:3-8; 1Kor 12:1-31).