1 Full Life: KEMUNAFIKAN.
Nas : Luk 12:1
Yesus mencela kemunafikan orang Farisi, dan memperingatkan murid-Nya untuk berhati-hati agar dosa ini tidak memasuki kehidupan dan pelayanan mereka.
(lihat art. GURU-GURU PALSU).
2 Full Life: BERJAGA-JAGALAH ... TERHADAP RAGI.
Nas : Mat 16:6
Di dalam ayat ini "ragi", lambang kejahatan dan pencemaran, menunjuk kepada ajaran orang Farisi dan Saduki. Kristus menyebut ajaran mereka itu "ragi" karena sebagian kecil saja dapat merembes dan mempengaruhi sekelompok besar orang sehingga percaya kepada hal yang salah
(lihat cat. --> Mr 8:15).
[atau ref. Mr 8:15]
3 Full Life: RAGI.
Nas : Mr 8:15
Dalam PB "ragi" biasanya melambangkan kejahatan atau pencemaran (lih. Mr 13:33; 16:6,11; Luk 12:1; 1Kor 5:6-8; Gal 5:9;
lihat cat. --> Kel 13:7).
[atau ref. Kel 13:7]
Ragi yang sedikit akan mengkhamirkan dan mempengaruhi keseluruhannya.
(lihat cat. --> Mr 7:6;
lihat cat. --> Mr 7:8).
[atau ref. Mr 7:5-8]
(lihat cat. --> Mat 3:7).
[atau ref. Mat 3:7]
Para pengikut Kristus harus senantiasa berjaga-jaga agar tidak menerima pandangan mereka yang memberitakan gagasan manusiawi, tradisi yang tidak alkitabiah atau Injil yang sekular dan humanistik. Menerima "ragi Herodes" akan menyebabkan gereja berbalik melawan Kristus dan Firman-Nya.4 Full Life: HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN.
Nas : Mr 8:2
Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat keperluan dan penderitaan umat manusia (lih. Mr 1:41). Kini Yesus masih tergerak oleh belas kasihan dengan penderitaan anak-anak Tuhan. Hal ini meyakinkan kita bahwa di dalam kesukaran, kita dapat menghampiri-Nya untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan (Mat 6:31-32; Ibr 4:14-16; 7:25).
5 Full Life: BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
Nas : Tit 1:15
Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15; 1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati. Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian secara upacara keagamaan saja.