1 Full Life: MENURUT CONTOH.
Nas : Kis 7:44
(Dalam versi Inggris NIV, kata "contoh" diterjemahkan "pola".) Allah
selalu memiliki suatu pola ilahi yang harus diikuti oleh umat-Nya.
- 1) Allah mempunyai suatu pola bagi Musa yang berlaku sebagai patokan
sepanjang perjanjian yang lama.
- (a) Dalam pasal Kel 12:1-51 Allah memberikan Musa petunjuk
khusus untuk upacara Paskah di Mesir yang kemudian menjadi pola
untuk diikuti semua angkatan Israel.
- (b) Dalam pasal Kel 20:1-26 Allah memberikan Musa Sepuluh Hukum
sebagai pola dan patokan moral untuk semua angkatan berikutnya.
- (c) Dalam pasal Kel 25:1-40, Allah menugaskan Musa untuk membuat
suatu kemah suci yang merupakan gambaran dan bayangan tentang
hal-hal sorgawi serta penebusan yang direncanakan oleh Allah melalui
Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Musa dengan teliti membuat kemah
suci dan isinya tepat "menurut contoh" yang ditunjukkan Allah
(Kel 25:9,40; bd. Ibr 8:1-5).
- 2) Sama seperti Allah mempunyai pola bagi Kemah Suci dalam perjanjian
lama, Dia juga mempunyai pola bagi gereja-Nya dalam perjanjian baru.
Para rasul PB tidak memutuskan sewenang-wenang bagaimana gereja akan
dibentuk. Yang menetapkan pola rasuli bagi gereja adalah Allah Bapa dan
Allah Anak lewat apa yang dicatat Roh Kudus dalam Injil-Injil, Kisah
Para Rasul, surat-surat kiriman dan surat-surat kepada ketujuh gereja
(pasal Wahy 2:1-3:22).
- 3) Sayangnya, setelah zaman rasuli, gereja mulai meninggalkan penyataan
ilahi itu dan mengubah pola sorgawi Allah serta dari segi kebudayaan dan
organisasi menyesuaikan diri menurut gagasan duniawi dan manusiawi. Hal
ini telah mengakibatkan berlipatgandanya pola ciptaan manusia ke dalam
gereja.
- 4) Jikalau gereja Yesus Kristus akan kembali mengalami rencana kuasa
dan kehadiran Allah sepenuhnya, ia harus berbalik dari jalannya sendiri
dan menganut pola rasuli PB sebagai patokan Allah untuk gereja-Nya
selama-lamanya.
2 Full Life: SELALU MENENTANG ROH KUDUS.
Nas : Kis 7:51
Sejarah Israel merupakan kisah suatu bangsa yang berkali-kali
menolak untuk menaati Allah mereka dan Firman-Nya. Daripada takluk kepada
berbagai pengekangan dari hukum-Nya, hati mereka berpaling kepada cara
hidup bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka. Mereka membunuh nabi-nabi yang
memanggil mereka kepada pertobatan dan yang bernubuat tentang kedatangan
Kristus (ayat Kis 7:52-53). Inilah yang dimaksudkan dengan menentang
Roh Kudus.
Demikian pula, orang Israel umat Kristus di bawah perjanjian baru harus
menyadari kecenderungannya untuk hidup seperti Israel umat Allah di zaman
perjanjian lama. Gereja-gereja Kristus bisa berbalik daripada-Nya dan
Firman-Nya serta menolak untuk mendengar suara Roh Kudus. Apabila hal itu
terjadi, mereka juga akan menerima hukuman dari Allah: kerajaan Allah akan
diambil dari mereka (lih. Rom 11:20-22; Wahy 2:1-3:22).