1 Full Life: KERAJAAN IMAM DAN BANGSA YANG KUDUS.
Nas : Kel 19:6
Sebagai bagian dari maksud Allah bagi Israel ketika mengeluarkan
mereka dari Mesir, mereka harus menjadi "kerajaan imam" (yaitu, dipisahkan
dan dikhususkan untuk pelayanan Allah) dan suatu "bangsa yang kudus."
Demikian pula, orang percaya di bawah perjanjian yang baru harus menjadi
kerajaan imam (1Pet 2:5-9; Wahy 1:6; 5:10; 20:6) dan bangsa yang kudus,
yaitu bangsa yang terpisah dari cara-cara fasik dunia ini sambil berjalan
di jalan kebenaran dan kehendak kudus Allah
(lihat cat. --> Kis 9:13
[atau ref. Kis 9:13]
mengenai arti orang kudus;
lihat art. PENGUDUSAN).
2 Full Life: KEMAH SUCI.
Nas : Kel 25:9
Di dalam pasal Kel 25:1-40 Allah memberikan pengarahan tentang
Kemah Suci. Makna historis, rohani, dan lambang dari Kemah Suci ini harus
dilandaskan pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.
- 1) Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus" (ayat Kel 25:8), suatu
tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal di antara dan bertemu
dengan umat-Nya (ayat Kel 25:22; 29:45-46; Bil 5:3; Yeh 43:7,9).
Kemuliaan Allah ada di atas Kemah Suci siang malam. Ketika kemuliaan
Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun mereka dengan cara ini
selama mereka ada di padang gurun (Kel 40:36-38; Bil 9:15-16).
- 2) Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Kel 38:21), yaitu
berisi Kesepuluh Hukum
(lihat cat. --> Kel 25:10 berikutnya).
[atau ref. Kel 25:10]
Kesepuluh Hukum selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan
tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat
dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
- 3) Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui
korban darah (Kel 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini
menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat
manusia (lih. Ibr 8:1-2; 9:11-14).
- 4) Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana
Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi
kita (Ibr 9:11-12,24-28).
- 5) Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika
langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah Allah (har:
Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka" (Wahy 21:3).