Kejadian 3:1-4
Manusia jatuh ke dalam dosa
3:1 Adapun ular
1 ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman
ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman
ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.
"
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati
2 ,
1 Full Life: ADAPUN ULAR.
Nas : Kej 3:1
Di dalam episode ini ular menyerang Allah melalui ciptaan-Nya. Dia
menyatakan bahwa apa yang dikatakan Allah kepada Adam tidak benar (ayat
Kej 3:3-4); akhirnya dia menyebabkan Allah mengutuk ciptaan-Nya
termasuk umat manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya itu (ayat
Kej 3:16-19). "Ular" kemudian disebut sebagai Iblis (bd. Wahy 12:9;
Wahy 20:2). Iblis jelas menguasai ular dan memakainya sebagai sarana
dalam mengadakan pencobaan (bd. 2Kor 11:3,14; Wahy 20:2;
lihat cat. --> Mat 4:10
[atau ref. Mat 4:10]
mengenai Iblis).
2 Full Life: SEKALI-KALI KAMU TIDAK AKAN MATI.
Nas : Kej 3:4
Umat manusia terikat kepada Allah oleh iman pada firman-Nya sebagai
kebenaran mutlak
(lihat cat. --> Kej 2:16).
[atau ref. Kej 2:16]
- 1) Karena mengetahui hal ini, Iblis berusaha untuk menghancurkan iman
wanita kepada apa yang dikatakan Allah dengan menimbulkan keragu-raguan
mengenai Firman itu. Iblis memberi kesan bahwa Allah tidak
bersungguh-sungguh dengan perkataan-Nya (bd. Kej 2:16-17). Dengan
kata lain, kebohongan pertama Iblis merupakan suatu bentuk antinomisme,
menyangkal hukuman mati untuk dosa dan kemurtadan.
- 2) Salah satu dosa pokok manusia ialah tidak percaya pada firman Allah.
Yakni percaya bahwa Allah tidak bersungguh-sungguh ketika berbicara
tentang keselamatan, kebenaran, dosa, hukuman dan kematian. Kebohongan
Iblis yang paling bertahan ialah bahwa dosa dan pemberontakan kepada
Allah yang tidak disesali dan disengaja tidak akan mengakibatkan
perpisahan dengan Allah dan kutukan kekal
(lihat cat. --> 1Kor 6:9;
lihat cat. --> Gal 5:21;
lihat cat. --> 1Yoh 2:4).
[atau ref. 1Kor 6:9; Gal 5:21; 1Yoh 2:4]