Kejadian 19:14
19:14 Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini.
" Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok
saja.
Ulangan 13:3
13:3 maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi
1 atau pemimpi
itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba
kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi
TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Roma 9:1-2
Pilihan atas Israel
9:1 2 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta.
Suara hatiku turut bersaksi
dalam Roh Kudus,
9:2 bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati
3 .
1 Korintus 11:31
11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman
tidak menimpa kita.
1 Korintus 11:1
11:1 Jadilah pengikutku,
sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus
4 .
1 Timotius 2:7
2:7 Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta
--dan sebagai pengajar
orang-orang bukan Yahudi,
dalam iman dan kebenaran.
1 Full Life: JANGANLAH ENGKAU MENDENGARKAN PERKATAAN NABI.
Nas : Ul 13:3
Dasar dari hubungan orang percaya dengan Tuhan ialah kesetiaan
kepada Allah dan firman yang telah dinyatakan-Nya (Ul 8:3). Ayat
Ul 13:1-5 mengajarkan bahwa pencobaan untuk mengurangi pengabdian
kepada Allah kadang-kadang akan datang dari mereka yang tampaknya rohani.
Berikut terdapat beberapa implikasi untuk kehidupan kita sebagai orang
percaya.
- 1) Allah kadang-kadang akan menguji kesungguhan kasih dan penyerahan
kita kepada Dia dan Firman-Nya (bd. Ul 8:2).
- 2) Kadang-kadang Allah menguji kita dengan membiarkan munculnya
orang-orang di antara umat-Nya yang mengatakan berbicara atas nama-Nya
dan disertai dengan "tanda atau mukjizat" (ayat Ul 13:1-2). Orang
semacam itu mungkin berbicara dengan pengurapan besar, bernubuat dengan
tepat tentang masa depan, dan melakukan mukjizat, tanda, dan hal ajaib.
Akan tetapi, pada saat bersamaan mereka bisa memberitakan injil yang
bertentangan dengan penyataan Alkitab, menambah kepada Firman Allah atau
menguranginya (bd. Ul 4:2; 12:32). Jikalau kita mengikuti para
pemimpin palsu ini, kita akan dijauhkan dari kesetiaan mutlak kepada-Nya
dan Firman-Nya yang terilhamkan (ayat Ul 13:5).
- 3) PB juga mengingatkan bahwa nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu akan
sangat memutarbalikkan Injil Kristus pada hari-hari terakhir. Orang
percaya harus bertekad untuk setia kepada penyataan Allah tertulis yang
terdapat dalam Alkitab. Keabsahan pelayanan dan ajaran seseorang jangan
dievaluasi hanya dengan bakat berkhotbah, kuasa untuk bernubuat,
mengadakan mukjizat, atau jumlah orang yang ditobatkan; patokan-patokan
semacam itu akan makin tidak bisa diandalkan menjelang akhir zaman.
Tolok ukur kebenaran harus senantiasa Firman Allah yang tidak ada
salahnya
(lihat art. GURU-GURU PALSU; dan
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
2 Full Life: KETIDAKPERCAYAAN ISRAEL.
Nas : Rom 9:1
Dalam pasal Rom 9:1-11:36 Paulus membahas masalah pilihan Israel
di masa lampau (Rom 9:6-29), penolakan Injil saat ini
(Rom 9:30-10:21), dan penyelamatan di masa depan (Rom 11:1-36). Untuk
penyelidikan tentang hal ini
lihat art. ISRAEL DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH.
3 Full Life: AKU SANGAT BERDUKACITA ... BERSEDIH HATI.
Nas : Rom 9:2
Keprihatinan dan kesedihan Paulus yang tak berkeputusan terhadap
mereka yang tanpa Kristus (Rom 10:1; 11:14; 1Kor 9:22) seharusnya
menjadi sikap setiap orang Kristen. Sikap dukacita dan kerelaan yang sama
untuk menderita bagi keselamatan orang lain dimiliki oleh Musa
(Kel 32:32) dan Yesus (Mat 23:37; Rom 3:24-25).
4 Full Life: MENJADI PENGIKUT KRISTUS.
Nas : 1Kor 11:1
Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan
Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14;
Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?
- 1) Serupa dengan Kristus ialah, pertama-tama dan terpenting, kasih
kepada Allah dan kasih kepada sesama (Mat 22:37-39; Luk 10:27).
Kasih orang percaya kepada Allah mendorong dan mengarahkan kasihnya
kepada orang lain (1Yoh 4:20-21), sebagaimana kasih Kristus kepada
Allah selalu menjadi yang utama sedangkan kasih-Nya kepada orang lain
didasarkan pada kasih-Nya kepada Sang Bapa (bd. Mat 22:37-39;
Yoh 17:23-24).
- 2) Kasih Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam perhatian-Nya
terhadap kemuliaan Allah (Mat 6:9; Yoh 12:28; 17:4), terhadap
kehendak-Nya (Mat 26:42; Yoh 4:34; Ibr 10:7-12), terhadap Firman-Nya
(Mat 26:54; Yoh 8:28; Mat 17:14,17), dan terhadap dekatnya
kehadiran-Nya (Luk 5:16; Yoh 17:21). Kita melihat kasih ini dalam
kesetiaan-Nya kepada Allah (Ibr 3:2) dan kesediaan-Nya untuk
melaksanakan kehendak Allah dengan mempersembahkan diri-Nya demi
penebusan kita (Mat 26:42; Yoh 3:16-17; Ibr 10:4-9). Kasih Kristus
kepada Bapa-Nya dinyatakan lebih lanjut dalam kasih-Nya akan kebenaran
dan kebencian-Nya akan dosa
(lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
- 3) Kasih Kristus kepada umat manusia dilihat dalam belas kasihan-Nya
(Mat 9:36; 14:14; 15:32; 20:34; bd. Luk 15:11-24), dalam
kebaikan hati-Nya (Mat 8:3,16-17; 9:22), air mata-Nya
(Yoh 11:35), kerendahan hati-Nya (Mat 11:29), perbuatan-Nya yang
baik (Kis 10:38), kelembutan-Nya (Mat 11:29), pengampunan-Nya
(Luk 23:34), kesabaran-Nya (Luk 13:34) dan dalam rahmat-Nya
(Mat 15:22-28; Yud 1:21). Dia juga menunjukkan kasih ketika Dia
menegor dosa (Mat 16:23; Mr 9:19; 10:13-14), mengungkapkan
kemarahan kepada orang yang kejam dan tak berperasaan atau tidak peka
terhadap penderitaan dan kebutuhan orang lain
(lihat cat. --> Mr 3:5),
[atau ref. Mr 3:5]
mengingatkan kita terhadap neraka (Mat 5:29-30; Luk 12:5) dan
mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai suatu korban (Mat 26:38;
Yoh 10:11,17-18; 13:1).