Kejadian 17:1
Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham
17:1 Ketika Abram berumur
sembilan puluh sembilan tahun
1 , maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram
dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa,
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Ayub 15:11
15:11 Kurangkah artinya bagimu penghiburan
Allah, dan perkataan
yang dengan lemah lembut ditujukan kepadamu?
Ayub 12:5-11
12:5 Penghinaan
bagi orang yang celaka
2 , --demikianlah pendapat orang yang hidup aman--suatu pukulan bagi orang yang tergelincir
kakinya.
12:6 Tetapi amanlah
kemah para perusak, dan tenteramlah
mereka yang membangkitkan murka Allah, mereka yang hendak membawa Allah dalam tangannya.
12:7 Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran,
kepada burung di udara,
maka engkau akan diberinya keterangan.
12:8 Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.
12:9 Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu,
bahwa tangan Allah yang melakukan itu;
12:10 bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa
segala yang hidup dan nafas setiap manusia?
12:11 Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan?
1 Full Life: SEMBILAN PULUH SEMBILAN TAHUN.
Nas : Kej 17:1
Abram kini berusia sembilan puluh sembilan tahun dan Sarai jauh
melampaui usia yang mampu melahirkan anak. Tetapi tiga belas tahun setelah
kelahiran Ismael dan dua puluh empat tahun setelah janji Allah yang
pertama, Tuhan menampakkan diri kepada Abram dengan suatu berita dan sebuah
tuntutan.
- 1) Allah menyatakan diri sebagai "Allah Yang Mahakuasa" (Ibr. _El
Shaddai_), yang artinya bahwa Ia dapat melakukan segala sesuatu dan
tidak ada yang mustahil bagi Dia. Sebagai Allah Yang Mahakuasa, Ia dapat
menggenapi semua janji-Nya ketika secara alami tidak mungkin digenapi
lagi. Dengan demikian anak Abram yang dijanjikan itu akan lahir ke dalam
dunia oleh suatu mukjizat (bd. ayat Kej 17:15-19; 35:11; Yes 13:6;
Rom 4:19; Ibr 11:12).
- 2) Allah menuntut bahwa Abram berjalan di hadapan-Nya dengan tidak
bercela (yaitu, mengabdi sepenuhnya untuk melaksanakan kehendak Allah).
Sama seperti iman Abram diperlukan untuk menerima perjanjian Allah,
demikian pula suatu usaha sungguh-sungguh untuk menyenangkan Allah
dituntut bagi kesinambungan berkat-berkat perjanjian dengan Allah (bd.
Kej 22:16-18). Iman Abram harus disertai ketaatan
(lihat cat. --> Rom 1:5),
[atau ref. Rom 1:5]
jikalau tidak dia akan dinyatakan tak mampu berperan serta dalam
maksud-maksud abadi Allah
(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).
Dengan kata lain, semua janji dan mukjizat Allah hanya akan terjadi
ketika umat-Nya berusaha untuk hidup tidak bercacat dan hati mereka
tetap terarah kepada-Nya (bd. Kej 5:24; 6:9; Ul 13:4;
lihat cat. --> Mat 17:20).
[atau ref. Mat 17:20]
2 Full Life: PENGHINAAN BAGI ORANG CELAKA.
Nas : Ayub 12:5
Ayub menyalahkan cara orang kaya sering berpikir. Mereka memandang
rendah kaum miskin dan kekurangan serta membenarkan sikap kurang simpatik
mereka dengan beranggapan bahwa orang malang itu sendiri telah mendatangkan
kesengsaraan atas dirinya. Pada saat bersamaan, mereka yang kaya itu "hidup
aman" dengan gaya hidup mereka karena percaya bahwa Allah telah mengganjar
mereka karena iman dan kebenaran mereka. Kedua anggapan ini salah, karena
ada sangat banyak perkecualian di antara warga negara kerajaan Allah.