Yeremia 36:2
36:2 "Ambillah kitab gulungan
dan tulislah di dalamnya segala perkataan
1 yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia,
sampai waktu ini.
Yehezkiel 2:6-7
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut
melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri
dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
2:7 Sampaikanlah
perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.
Matius 10:16
Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Matius 10:28
10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka 2 .
1 Full Life: TULISLAH DI DALAMNYA SEGALA PERKATAAN.
Nas : Yer 36:2
Untuk pertama kalinya semua nubuat Yeremia dikumpulkan menjadi satu
kitab. Pada mulanya, semua nubuat dicatat supaya dapat dibacakan dengan
keras kepada bangsa itu. Allah bermaksud agar penduduk Yehuda akan
menanggapi firman tertulis itu dengan meninggalkan jalan mereka yang fasik
dan menerima pengampunan, dan demikian luput dari murkaNya terhadap mereka
karena kejahatan (ayat Yer 36:3,6-7).
2 Full Life: NERAKA.
Nas : Mat 10:28
Kata yang diterjemahkan "neraka" (Yun. _geenna_;
lihat cat. --> Yer 7:31)
[atau ref. Yer 7:31]
di dalam ayat ini menunjuk kepada suatu tempat penyiksaan abadi yang
dipersiapkan bagi orang yang tidak percaya (bd. Mr 9:43,48). Alkitab
mengajarkan bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir pada saat kematian
jasmani tetapi berlangsung terus, entah di hadapan Allah atau di tempat
hukuman kekal. Perhatikan yang berikut tentang keadaan orang terhilang:
- 1) Yesus mengajarkan bahwa ada suatu tempat hukuman kekal bagi mereka
yang bersalah di hadapan Allah (lih. Mat 5:22,29-30; 18:9; 23:15,33;
Mr 9:43,45,47; Luk 10:15; 12:5). Tempat itu sungguh mengerikan
karena hukuman itu tak ada henti-hentinya, tempat "api yang tak
terpadamkan" (Mr 9:43), "api yang kekal yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-malaikatnya" (Mat 25:41), tempat "ratapan dan
kertakan gigi" (Mat 13:42,50), tempat kaki tangan diikat dan
terdapat kegelapan yang paling gelap (Mat 22:13) serta sengsara dan
derita dan terpisah dari sorga (Luk 16:23).
- 2) Ajaran dalam surat kiriman pada hakikatnya sama. Para Rasul
berbicara mengenai penghakiman Allah yang akan datang yang mengadakan
pembalasan terhadap orang yang tidak taat kepada Injil (2Tes 1:5-9),
mengenai pemisahan dari hadirat dan kemuliaan Tuhan (2Tes 1:9) dan
mengenai pembinasaan semua musuh Allah (Fili 3:18-19; juga lih.
Rom 9:22; 1Kor 16:22; Gal 1:9; 2Tim 2:12; Ibr 10:27; 2Pet 2:4;
Yud 1:7; Wahy 14:10; 19:20; 20:10,14).
- 3) Alkitab mengajarkan bahwa hukuman atas orang yang berbuat kejahatan
sudah pasti. Pengertian utamanya ialah kutukan, penderitaan, dan
pemisahan dari Allah untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Orang
Kristen mungkin menilai doktrin ini sulit dipahami atau tidak
menyenangkan. Sekalipun demikian kita tetap harus tunduk kepada
kekuasaan Firman Allah serta mempercayai keadilan dan keputusan Tuhan.
- 4) Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya
untuk mati agar tak seorang pun akan binasa (Yoh 3:16). Allah sama
sekali tidak bermaksud atau ingin mengirim siapapun ke neraka
(2Pet 3:9). Orang yang akhirnya masuk ke neraka adalah mereka yang
selama hidup ini senantiasa menolak keselamatan yang disediakan oleh
Allah (Rom 1:16-2:10). Kenyataan dan realitas neraka seharusnya
membuat seluruh umat Allah sangat membenci dosa, senantiasa berusaha
menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang serta mengingatkan setiap orang
mengenai hukuman Allah yang adil pada masa yang akan datang
(lihat cat. --> Wahy 20:14).
[atau ref. Wahy 20:14]