1 Full Life: PERCAYALAH KEPADA TUHAN.
Nas : Ams 3:5
Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati adalah lawannya meragukan Allah dan firman-Nya. Kepercayaan semacam itu merupakan dasar bagi hubungan kita dengan Allah dan dilandaskan pada anggapan bahwa Ia dapat diandalkan. Selaku anak-anak Allah kita dapat yakin bahwa Bapa Sorgawi mengasihi kita dan dengan setia akan memelihara kita
(lihat cat. --> Mat 10:31),
[atau ref. Mat 10:31]
membimbing kita dengan benar, memberikan kepada kita kasih karunia dan menggenapi janji-janji-Nya. Pada masa-masa yang paling sulit dalam kehidupan kita, kita dapat menyerahkan hidup kita kepada Tuhan (bd. Mazm 37:5) dan yakin bahwa Ia akan bertindak menolong kita.
2 Full Life: PENGERTIANMU SENDIRI.
Nas : Ams 3:5
Pengertian kita sendiri terbatas, dan mudah salah (Ef 4:18). Karena itu harus diterangi oleh firman Allah dan dipimpin Roh Kudus (Rom 8:9-16). Kita harus berdoa memohon hikmat dan kehendak Allah di dalam semua keputusan dan sasaran hidup kita
(lihat cat. --> Ams 2:3)
[atau ref. Ams 2:3]
daripada bersandar pada pertimbangan kita sendiri (ayat Ams 3:7).
3 Full Life: DISANGKA ORANG LURUS.
Nas : Ams 14:12
Hikmat manusiawi adalah landasan yang lemah untuk menentukan benar atau salah, layak atau tidak layak. Penyataan tertulis Allah merupakan satu-satunya sumber tanpa salah untuk menentukan jalan hidup yang benar. Jalan manusia mengandung benih-benih kematian; jalan Allah menuntun kepada hidup kekal.
4 Full Life: KARENA SEGALA HAL INI ALLAH AKAN MEMBAWA ENGKAU KE PENGADILAN.
Nas : Pengkh 11:9
Allah menghendaki umat-Nya bersukacita dan kaum muda menikmati masa muda mereka. Tetapi semua sukacita itu harus dikendalikan dengan kesadaran bahwa Allah meminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan berdosa kita. Jikalau kita mengizinkan hidup kita merosot menjadi kesembronoan dangkal dan menikmati hal-hal yang berdosa, akhirnya akan timbul kesulitan dan penderitaan di dalam hidup ini dan hukuman di akhirat.
5 Full Life: CELAKALAH ORANG-ORANG YANG MERANCANG KEDURJANAAN.
Nas : Mi 2:1-5
Mikha menyatakan malapetaka atas orang tertentu yang cukup berkuasa untuk memeras orang lain supaya mencapai tujuan mereka yang mementingkan diri sendiri.
(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).