Imamat 21:1-6
Kudusnya para imam
21:1 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada para imam
1 , anak-anak Harun,
dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah menajiskan
diri dengan orang mati
di antara orang-orang sebangsanya,
21:2 kecuali kalau yang mati itu adalah kerabatnya yang terdekat, yakni: ibunya, ayahnya,
anaknya laki-laki atau perempuan, saudaranya laki-laki,
21:3 saudaranya perempuan, yang masih perawan dan dekat kepadanya karena belum mempunyai suami, dengan mereka itu bolehlah ia menajiskan
diri.
21:4 Sebagai suami janganlah ia menajiskan diri di antara orang-orang sebangsanya dan dengan demikian melanggar kekudusannya.
21:5 Janganlah mereka menggundul
sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya,
dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya
2 dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya,
karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian
TUHAN, santapan Allah
mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
Imamat 21:11-12
21:11 Janganlah ia dekat kepada semua mayat,
bahkan janganlah ia menajiskan
diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus,
supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak
urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
1 Full Life: PARA IMAM.
Nas : Im 21:1
Pasal Im 21:1-24 membahas syarat-syarat dan norma-norma tinggi
bagi mereka yang akan melayani sebagai pelayan bagi umat-Nya. Mereka harus
menjadi teladan kesalehan baik dalam melaksanakan tugas-tugas maupun dalam
sifat dan kelakuan mereka sendiri; oleh karena itu Allah menetapkan standar
yang lebih tinggi bagi mereka daripada yang ditetapkan-Nya untuk anggota
umat perjanjian Allah.
2 Full Life: KUDUS BAGI ALLAHNYA.
Nas : Im 21:6
Para imam harus terpisah dari semua kebiasaan fasik dan memiliki
hidup yang tidak bercacat yang selaras dengan kehendak Allah. Gagal
melaksanakan hal ini akan "melanggar kekudusan Allahnya" (kata "melanggar"
di sini berarti menajiskan nama Tuhan dan mengurangi kekudusan nama itu).
Prinsip kekudusan ini dilangsungkan ke dalam perjanjian yang baru karena
Allah menginginkan hanya mereka yang hidup kudus dan benar menjadi
penilik-penilik jemaat yang dipilih-Nya (1Tim 3:1-7;
lihat cat. --> 1Tim 4:12).
[atau ref. 1Tim 4:12]