Imamat 18:1-21
Kudusnya perkawinan
18:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
18:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
18:3 Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang
1 di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan
mereka.
18:4 Kamu harus lakukan peraturan-Ku
dan harus berpegang pada ketetapan-Ku
dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
18:5 Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku.
Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya;
Akulah TUHAN.
18:6 Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya
2 ; Akulah TUHAN.
18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri
ayahmu, karena ia hak ayahmu;
dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
18:8 Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri
ayahmu, karena ia hak ayahmu.
18:9 Mengenai aurat saudaramu perempuan,
anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar,
janganlah kausingkapkan auratnya.
18:10 Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.
18:11 Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
18:12 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan
ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
18:13 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan
ibumu, karena ia kerabat ibumu.
18:14 Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.
18:15 Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan,
karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
18:16 Janganlah kausingkapkan aurat isteri
saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.
18:17 Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan.
Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
18:18 Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya
untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
18:19 Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya
yang menajiskan
untuk menyingkapkan auratnya.
18:20 Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu,
sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
18:21 Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu
untuk dipersembahkan kepada Molokh
3 ,
supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu;
Akulah TUHAN.
1 Full Life: JANGANLAH KAMU BERBUAT SEPERTI YANG DIPERBUAT ORANG.
Nas : Im 18:3
Umat Allah senantiasa tergoda untuk menerima perilaku dan
standar-standar moral masyarakat sekeli-ling mereka. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan umat-Nya untuk menjadikan hukum-hukum-Nya satu-satunya tolok
ukur untuk menentukan mana yang benar dan salah. Kita sama sekali tidak
boleh menyesuaikan diri dengan masyarakat sekeliling dan menerima cara
hidup mereka. Allah harus menjadi satu-satunya sumber dan tolok ukur untuk
seluruh perilaku moral dan rohani manusia
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
1 Full Life: MENYINGKAPKAN AURATNYA.
Nas : Im 18:6
Secara harfiah artinya, "menyingkapkan ketelanjangan"; meliputi
seluruh tindakan dan permainan seksual tidak halal, termasuk
perbuatan-perbuatan yang belum merupakan sanggama. Jadi, semua tindakan
seksual yang meliputi penyingkapan ketelanjangan seseorang yang bukan
pasangan sah berarti melampaui batas-batas kemurnian Allah dan merupakan
dosa serius terhadap Dia dan hukum-Nya
(lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
1 Full Life: DIPERSEMBAHKAN KEPADA MOLOKH.
Nas : Im 18:21
Bangsa-bangsa Kanaan mengorbankan bayi kepada dewa-dewa mereka
sebagai bagian dari ritual keagamaan mereka. Perbuatan tercela ini dengan
tegas dilarang oleh Allah (bd. Im 20:2-5; Yer 32:35). Dewasa ini
perbuatan membunuh bayi yang belum lahir demi kemudahan atau sebagai suatu
bentuk pembatasan kelahiran menjadi dosa yang sama menjijikan dan suatu
kekejian bagi Allah.