1 Full Life: PEREMPUAN SUNDAL.
Nas : Hos 1:2
Hubungan Allah dengan Israel sering kali disamakan dengan ikatan pernikahan (mis. Yes 54:5; Yer 3:14; bd. Ef 5:22-32). Tindakan Israel "membelakangi Tuhan" untuk menyembah dewa-dewa dianggap oleh Allah sebagai ketidaksetiaan atau perzinaan rohani. Pernikahan Hosea akan menjadi pelajaran peraga bagi kerajaan utara yang tidak setia. Gomer mungkin sekali bukan seorang pelacur ketika menikah, tetapi kemudian ia akan melakukan perzinaan dan kebejatan jasmaniah, mungkin sebagai pelacur di kuil Baal. Meninggalkan Tuhan bukan hanya membawa dia kepada penyembahan palsu tetapi juga kepada norma kesusilaan yang makin rendah. Pola kehidupan tunasusila yang sama dapat dilihat dewasa ini manakala umat Allah berbalik dari pengabdian sejati kepada-Nya
(lihat cat. --> Ams 5:3).
[atau ref. Ams 5:3]
2 Full Life: SEPERTI PASIR LAUT.
Nas : Hos 1:10-11
Penolakan kerajaan utara oleh Allah sebagai bangsa yang terpisah tidak berarti bahwa Allah melupakan janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub mengenai negeri dan bangsa itu. Kendatipun dosa Israel, Allah akan menemukan cara untuk memulihkan mereka kembali sebagai anak; Ia akan mempersatukan kedua belas suku itu menjadi satu bangsa di bawah satu pemimpin. Janji penyatuan kembali ini menunjuk kepada pemerintahan Mesias yang akan datang.
3 Full Life: ENGKAULAH YANG MENOLAK PENGENALAN ITU.
Nas : Hos 4:6
Ketiadaan pengenalan pribadi akan Allah sedang menghancurkan umat itu, tetapi bukan karena pengenalan itu tidak tersedia. Umat itu dengan sengaja menolak kebenaran yang diberikan Allah kepada mereka melalui para nabi dan Firman-Nya yang tertulis. Bahkan dewasa ini di dalam gereja ada orang sedang dihancurkan oleh cara-cara dosa dunia karena mereka tidak mengetahui Allah dan Firman-Nya yang terilham.
4 Full Life: TUHAN YANG HIDUP.
Nas : Hos 4:15
Para imam mempergunakan bahasa religius dan rohani untuk menipu umat itu dan membalik mereka dari penyembahan yang suci kepada Tuhan. Guru-guru palsu mengetahui bagaimana mempergunakan bahasa Alkitab untuk menyampaikan ajaran yang tidak alkitabiah. Kita harus menyimak dengan teliti apa yang diberitakan untuk mengevaluasi apakah yang diajarkan itu merupakan penjelasan yang benar dari Firman Allah yang tertulis atau tidak
(lihat art. GURU-GURU PALSU).