Habakuk 1:12-13
Di manakah keadilan TUHAN?
1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu
1 Allahku, Yang Mahakudus?
Tidak akan mati
kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan
dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu,
telah Kautentukan dia untuk menyiksa.
1:13 Mata-Mu terlalu suci
2 untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman.
Mengapa Engkau memandangi
orang-orang yang berbuat khianat
itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?
Habakuk 1:3
1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang
kelaliman?
Ya, aniaya dan kekerasan
ada di depan mataku; perbantahan
dan pertikaian terjadi.
Habakuk 3:1-19
Doa nabi Habakuk
3:1 Doa
3 nabi Habakuk. Menurut nada ratapan.
3:2 TUHAN, telah kudengar
kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN,
kutakuti!
Hidupkanlah
itu dalam lintasan tahun
4 , nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih
sayang!
3:3 Allah datang
5 dari negeri Teman
dan Yang Mahakudus
dari pegunungan Paran.
Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit,
dan bumipun
penuh dengan pujian kepada-Nya.
3:4 Ada kilauan seperti cahaya,
sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.
3:5 Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar
dan demam mengikuti jejak-Nya.
3:6 Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur
gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah
bukit-bukit
yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad.
3:7 Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian
menggetar.
3:8 Terhadap sungai-sungaikah,
ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah
amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta
kemenangan-Mu?
3:9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah.
Sela. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;
3:10 melihat Engkau, gunung-gunung gemetar,
air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya
dan mengangkat tangannya.
3:11 Matahari, bulan berhenti
di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu
yang melayang laju, karena kilauan
tombak-Mu yang berkilat.
3:12 Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak
bangsa-bangsa.
3:13 Engkau berjalan maju
untuk menyelamatkan
umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi.
Engkau meremukkan
bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela.
3:14 Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala lasykarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku
dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas
secara tersembunyi.
3:15 Dengan kuda-Mu, Engkau menginjak laut,
timbunan air
yang membuih.
3:16 Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar
di tempat aku berdiri; namun dengan tenang
akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.
3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan,
kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN
6 ,
beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan
aku.
3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku:
Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
(Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
1 Full Life: BUKANKAH ENGKAU ... DARI DAHULU?
Nas : Hab 1:12
Habakuk terkejut sekali bahwa Allah akan memakai bangsa yang
demikian jahat untuk menyerbu Yehuda, namun dia yakin bahwa Allah tidak
akan membiarkan mereka memusnahkan umat-Nya sendiri dan melalui kebinasaan
itu membatalkan rencana penebusan-Nya bagi umat manusia.
2 Full Life: MATA-MU TERLALU SUCI.
Nas : Hab 1:13
Ayat ini tidak berarti bahwa Allah tidak melihat kejahatan, karena
Ia melihat segala sesuatu; Ia Mahatahu
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Akan tetapi, Allah tidak memandang kejahatan untuk memaafkan atau
membiarkannya. Yang membingungkan Habakuk ialah: halnya Allah memakai orang
Babel yang jahat memberi kesan bahwa Allah membiarkan dosa mereka sedangkan
menghukum Yehuda, yang, kendatipun semua kejahatan mereka, masih merupakan
bangsa yang lebih benar daripada orang Babel.
3 Full Life: DOA.
Nas : Hab 3:1-19
Pasal ini adalah tanggapan Habakuk kepada jawaban Allah dalam pasal
Hab 2:1-20. Di tengah-tengah dosa dunia dan hukuman Allah, dia telah
belajar untuk hidup dengan iman kepada Allah dan mengandalkan kebijaksanaan
jalan-jalan Allah.
4 Full Life: HIDUPKANLAH ITU DALAM LINTASAN TAHUN.
Nas : Hab 3:2
Habakuk tahu bahwa umat Allah telah berdosa dan akan mengalami
hukuman-Nya. Di dalam situasi ini ia memanjatkan dua permohonan.
- 1) Ia berdoa agar Allah datang di antara umat-Nya dengan manifestasi
baru akan kuasa-Nya. Habakuk tahu bahwa umat Allah tidak akan selamat
jikalau Tuhan tidak campur tangan dalam hidup mereka dengan mencurahkan
kasih karunia dan Roh-Nya; hanya dengan demikian akan ada kehidupan
rohani sejati di antara mereka.
- 2) Habakuk berdoa agar pada masa kesesakan bagi umat Tuhan, Allah
berkenan untuk tetap menunjukkan kasih sayang-Nya; tanpa kasih sayang
itu umat tersebut tidak akan dapat bertahan. Sewaktu landasan gereja
masa kini digoncangkan dan kesulitan ada pada setiap pihak, kita juga
perlu memohon agar Tuhan menyatakan diri, kasih sayang dan kuasa-Nya
kembali, supaya hidup dan pembaharuan dapat dialami oleh umat-Nya.
5 Full Life: ALLAH DATANG.
Nas : Hab 3:3-16
Di dalam ayat-ayat ini Habakuk mengacu kepada waktu Allah
membebaskan umat-Nya dari Mesir (lih. pasal Kel 14:1-28). Allah yang
sama yang datang dengan keselamatan di masa lampau akan datang kembali
dalam seluruh kemuliaan-Nya. Semua yang menantikan kedatangan itu akan
hidup dan menyaksikan kemenangannya atas semua kerajaan dan bangsa.
6 Full Life: AKU AKAN BERSORAK-SORAK DI DALAM TUHAN.
Nas : Hab 3:18-19
Habakuk bersaksi bahwa ia melayani Allah bukan karena diberi berkat,
tetapi karena Dia itu Allah. Bahkan di tengah hukuman Allah atas Yehuda
(ayat Hab 3:16), Habakuk memilih untuk bersukacita di dalam Tuhan;
Allah akan menjadi Juruselamatnya dan sumber kekuatan yang tak putus-putus.
Ia tahu tanpa ragu bahwa kaum sisa akan selamat dari serbuan Babel, dan ia
memberitakan dengan yakin kemenangan terakhir dari semua orang yang hidup
oleh iman kepada Allah (bd. Hab 2:4).