Galatia 2:1-6
Paulus diakui oleh para rasul
2:1 Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem
dengan Barnabas
dan Tituspun
kubawa juga.
2:2 Aku pergi berdasarkan suatu penyataan.
Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi
--dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang--,supaya jangan dengan percuma aku berusaha
atau telah berusaha.
2:3 Tetapi kendatipun Titus,
yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani,
namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya.
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu
yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup
ke dalam untuk menghadang kebebasan
kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka
1 , agar kebenaran Injil
dapat tinggal tetap pada kamu.
2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang
itu--bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka
2 --bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu
yang lain kepadaku.
1 Full Life: SESAATPUN KAMI TIDAK MAU MUNDUR DAN TUNDUK KEPADA MEREKA.
Nas : Gal 2:5
Paulus bersikap toleran dan sabar terhadap banyak hal (bd.
1Kor 13:4-7), tetapi tegar dalam hal "kebenaran Injil". Penyataan yang
diterimanya dari Kristus (Gal 1:12) adalah satu-satunya Injil yang
memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya (Rom 1:16).
Paulus memahami bahwa Injil ini sama sekali tidak boleh berkompromi demi
kedamaian, kesatuan atau pendapat mutakhir. Kemuliaan Kristus dan
keselamatan orang yang terhilang itu dipertaruhkan. Dewasa ini, kalau kita
meniadakan satu bagian dari Injil menurut penyataan PB, kita mulai
merusakkan satu-satunya amanat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan
abadi (bd. Mat 18:6).
1 Full Life: ALLAH TIDAK MEMANDANG MUKA.
Nas : Gal 2:6
Allah tidak pernah pilih kasih terhadap orang berdasarkan keturunan,
reputasi, kedudukan atau prestasinya (bd. Im 19:15; Ul 10:17;
Ayub 34:19; Kis 10:34; Ef 6:9).
- 1) Allah melihat dan menilai hati, yaitu bagian batin seorang, dan Ia
menyenangi mereka yang hatinya sungguh-sungguh berpaling kepada-Nya
dalam kasih, iman, dan kekudusan (bd. 1Sam 16:7; Mat 23:28;
Luk 16:15; Yoh 7:24; 2Kor 10:7;
lihat cat. --> 1Kor 13:1).
[atau ref. 1Kor 13:1]
- 2) Demikianlah, Allah tidak lebih memperhatikan kasih, persekutuan, dan
doa orang yang terpelajar daripada yang tidak terpelajar, yang kaya
lebih daripada yang miskin, yang berkuasa daripada yang lemah; prinsip
abadi Allah ialah bahwa Dia menerima "setiap orang dari bangsa manapun
yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran" (Kis 10:35).