Pengkhotbah 9:1-2
Nasib semua orang sama
9:1 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
9:2 Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama
1 : baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Ratapan 3:1
Penghiburan dalam penderitaan
3:1 Akulah orang
2 yang melihat sengsara
disebabkan cambuk murka-Nya.
Yohanes 21:18
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu 3 dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
1 Full Life: NASIB ORANG SAMA.
Nas : Pengkh 9:2
Salomo melihat bahwa kematian tidak dapat dielakkan dari segi
pandangan hidup di sini saja. Dari sudut itu, kelihatan tidak adil kalau
kematian dialami oleh semua orang, baik orang benar maupun orang fasik.
1 Full Life: AKULAH ORANG.
Nas : Rat 3:1
Dalam pasal Rat 3:1-66 bangsa Israel yang menderita itu
digambarkan sebagai manusia yang ada di bawah hukuman Allah, tetapi masih
memiliki harapan akan dipulihkan. Orang semacam itu menerima kebenaran
bahwa kasih dan pertolongan Allah akan datang kepada mereka yang bertobat
dan tetap menantikan Tuhan (ayat Rat 3:22-27).
1 Full Life: ENGKAU AKAN MENGULURKAN TANGANMU.
Nas : Yoh 21:18
Kata-kata ini menunjuk kepada cara Petrus akan menemui ajalnya
sehingga memuliakan Allah. Tradisi menyatakan bahwa Petrus disalibkan di
Roma di bawah perintah kaisar Nero kira-kira pada waktu yang sama Paulus
dibunuh (sekitar 67/68), dan atas permintaannya sendiri dia disalibkan
terbalik, karena dia menilai dirinya tidak layak untuk disalibkan seperti
Tuhannya.