1 Full Life: TIDAK MAU MENDENGARKAN.
Nas : Yeh 3:7
Bangsa itu tidak mau mempercayai berita nubuat Yehezkiel mengenai hukuman atas Yerusalem karena hati mereka masih keras terhadap kebenaran. Untuk memungkinkan Yehezkiel menghadapi penolakan itu, Allah berjanji untuk memberinya keberanian dan keteguhan hati untuk memberitakan firman nubuat Allah di dalam segala situasi (ayat Yeh 3:8-9).
2 Full Life: KAUM PEMBERONTAK.
Nas : Yeh 12:2
Yehuda menolak untuk percaya bahwa Allah akan membinasakan Yerusalem dan menyisihkan raja dari keturunan Daud. Karena mereka adalah umat pilihan Allah, mereka merasa Tuhan akan tetap melindungi mereka kendatipun perbuatan berdosa mereka. Karena itulah Tuhan menugaskan Yehezkiel untuk menjadi tanda bagi bangsa itu (ayat Yeh 12:6), serta melukiskan dalam tindakan simbolik apa yang akan dialami bangsa itu sebagai akibat dari pemberontakan mereka; di sini Yehezkiel memberikan dua pertunjukan dramatis lagi (ayat Yeh 12:3-7 dan ayat Yeh 12:17-20) mengenai hukuman Allah yang akan datang atas bangsa Yehuda.
3 Full Life: KATA-KATAMU ... PENUH KASIH.
Nas : Kol 4:6
Tutur kata seorang percaya seharusnya menyenangkan, menarik, baik hati, dan sangat ramah. Perkataan itu harus merupakan hasil dari pekerjaan kasih karunia Allah di dalam hati kita dan kita mengucapkan kebenaran dengan kasih (Ef 4:15). "Jangan hambar" mungkin berarti percakapan yang sopan, dan ditandai oleh kesucian bukan kemesuman (bd. Ef 4:29). Bagaimanapun juga, tutur kata yang sopan tidak mengesampingkan kata-kata yang keras dan tegas, bila perlu, untuk menentang orang-orang percaya palsu yang adalah seteru salib (lih. Mat 23:1-39; Kis 15:1-2; Gal 1:9).