Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Daniel 2:1-15

Mimpi Nebukadnezar
2:1 Pada tahun kedua pemerintahan Nebukadnezar, Nebukadnezar bermimpi suatu mimpi. Jiwanya gelisah dan dia tidak dapat tidur. 2:2 Kemudian, raja memerintahkan untuk memanggil para ahli ilmu gaib, para ahli nujum, para ahli ilmu sihir, dan orang-orang Kasdim untuk menjelaskan kepada raja tentang mimpinya. Lalu, mereka datang dan berdiri di hadapan raja. 2:3 Berkatalah raja kepada mereka, “Aku memimpikan suatu mimpi dan hatiku gelisah, ingin memahami mimpi itu.” 2:4 Kemudian, berbicaralah orang-orang Kasdim kepada raja dalam bahasa Aram, “Ya Raja, hiduplah selama-lamanya! Ceritakanlah mimpi itu kepada hamba-hambamu ini, dan kami akan memberitahukan maknanya.” 2:5 Raja menjawab dan berkata kepada orang-orang Kasdim itu, “Hal itu sudah pergi dariku. Jika kamu tidak memberitahukan mimpi itu dan maknanya, kamu akan dipenggal menjadi beberapa bagian dan rumahmu akan dijadikan timbunan puing. 2:6 Namun, jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu beserta maknanya, kamu akan menerima hadiah-hadiah, penghargaan-penghargaan, dan kehormatan yang berlimpah-limpah dariku, jika kamu menunjukkan mimpi itu dan maknanya.” 2:7 Mereka menjawab lagi dan berkata, “Silakan Raja menceritakan mimpi itu kepada hamba-hambanya, kami akan memberitahukan maknanya.” 2:8 Raja menjawab, katanya, “Aku tahu pasti bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, sebab kamu melihat bahwa semuanya telah hilang dari ingatanku, 2:9 sehingga jika kamu tidak dapat memberitahukan mimpi itu, salah seorang di antara kamu akan mendapat hukuman; Aku tahu bahwa kamu bermufakat untuk mengatakan hal-hal yang busuk dan bohong sampai keadaan akan berubah. Ceritakanlah mimpi itu kepadaku supaya aku tahu bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya.” 2:10 Orang-orang Kasdim itu menjawab di hadapan raja dengan berkata, “Tidak ada seorang pun di bumi ini yang dapat memberitahukan hal yang diminta Tuanku Raja. Tidak pernah ada raja mana pun yang besar dan berkuasa meminta hal yang demikian kepada ahli ilmu gaib, ahli mantra, maupun orang Kasdim mana pun. 2:11 Hal yang diminta raja itu terlalu berat. Dan, tidak ada seorang pun yang lain yang sanggup memberitahukannya di hadapan raja, kecuali para ilah yang tidak berdiam di antara makhluk.” 2:12 Karena hal itu, raja menjadi geram dan sangat murka, dan memerintahkan untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel. 2:13 Titah itu dikeluarkan agar orang-orang bijaksana dibunuh sehingga mereka juga mencari Daniel dan teman-temannya untuk dibunuh. 2:14 Lalu, Daniel menjawab dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, kepala pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh semua orang bijaksana di Babel. 2:15 Dia berbicara dan berkata kepada Ariokh, kepala pengawal raja itu, “Mengapa titah yang dikeluarkan raja begitu mendesak?” Kemudian, Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.

Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Dan 2:1-15
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)