1 Full Life: RAJA NEGERI SELATAN.
Nas : Dan 11:5
Raja negeri Selatan yang pertama ini ialah Ptolemeus I Soter dari Mesir (323-285 SM); panglima yang disebut ialah Seleukus I Nikator (311-280 SM).
2 Full Life: PUTERI RAJA NEGERI SELATAN.
Nas : Dan 11:6
Setelah beberapa tahun, Berenike, putri Ptolemeus II Filadelfus dari Mesir (285-246 SM) menikah dengan Antiokhus II Teos (261-246 SM), raja dari utara yang telah menceraikan Laodike untuk menikahinya. Tahun 246 SM Ptolemeus II wafat; kurang lebih pada waktu yang sama Laodike membunuh Berenike, Antiokhus, dan putra mereka.
3 Full Life: SUATU TUNAS YANG SEAKAR DENGAN PUTRI ITU.
Nas : Dan 11:7-9
Yang dimaksud adalah adik laki-laki Berenike, Ptolemeus III Euergetes dari Mesir (246-221 SM), yang mengalahkan raja utara Seleukus II Calinicus (246-226 SM). Ptolemeus III memasuki "benteng" (mungkin Antiokhia Siria) dan membawa ke Mesir patung-patung Siria bersama dengan patung-patung Mesir yang dirampas Raja Persia Kambisus ketika menaklukkan Mesir pada tahun 525 SM. Ptolemeus III kembali ke Mesir dengan membawa banyak barang rampasan, tetapi dia menahan diri dan tidak menyerang Seleukus lagi. Setelah beberapa waktu, Seleukus berusaha menyerbu Mesir untuk menutup kerugiannya, tetapi dia gagal dan terpaksa kembali ke negerinya.
4 Full Life: ANAK-ANAKNYA AKAN BERSIAP UNTUK BERPERANG.
Nas : Dan 11:10-12
Dua putra Seleukus II ialah Seleukus III Ceraunus (226-223 SM) dan Antiokhus III Agung (223-187 SM). Antiokhus III dikalahkan oleh Ptolemeus IV Filopater (221-203 SM) dengan kehilangan sekitar 10.000 tentara di benteng Rafia, Palestina selatan.
5 Full Life: TANAH PERMAI.
Nas : Dan 11:16
Antiokhus III menyerang Mesir pada tahun 200 SM, tetapi dikalahkan oleh raja Selatan, Ptolemeus V Epifanes (203-181 SM); Antiokhus kemudian memperoleh kekuatan baru dan menaklukkan kota Sidon yang pertahanannya amat kuat (ayat Dan 11:15). Pada tahun 197 SM, Antiokhus berhasil menguasai "Tanah Permai," yaitu Palestina.
6 Full Life: AKAN TERGELINCIR DAN JATUH.
Nas : Dan 11:19
Setelah beberapa tahun, Antiokhus III mengadakan perjanjian damai dengan Mesir (194 SM) dan memberikan putrinya Kleopatra I sebagai istri Ptolemeus V. Antiokhus III kemudian menyerbu ke utara tetapi dikalahkan di Magnesia, Asia Kecil pada tahun 190 SM. Tiga tahun kemudian (187 SM) ia berusaha untuk menjarah sebuah kuil kafir di propinsi Elimias, namun dia gugur dalam usaha itu.
7 Full Life: IA AKAN DIBINASAKAN.
Nas : Dan 11:20
Pembunuhan Seleukus IV Filopater (187-175 SM) diatur oleh menteri keuangannya, Heliodorus.
8 Full Life: SEORANG YANG HINA.
Nas : Dan 11:21
Pasal ini telah menuju pada naiknya "seorang yang hina," Antiokhus IV Epifanes (175-164 SM), saudara Seleukus IV. Ia merebut takhta yang sebenarnya menjadi hak Demetrius, putra Seleukus IV yang masih muda. Antiokhus (tanduk kecil yang membesar dari Dan 8:9-14,23-25) mengadakan beberapa aksi militer terhadap Mesir. Ia membunuh "raja Perjanjian" (sebuah nubuat tentang pembunuhan imam besar Onias pada tahun 170 SM, ayat Dan 11:22). Perjanjiannya dengan negeri-negeri lain penuh dengan persekongkolan rahasia dan tipu daya. Ia mendukung Ptolemeus Filometor melawan Ptolemeus Euergetes karena alasan-alasan yang mementingkan diri dan menyerang kota-kota kaya pada masa damai (ayat Dan 11:24). Serangan-serangannya terhadap Mesir berhasil karena mereka yang seharusnya membantu Mesir tidak membantu, dan Antiokhus bisa pulang dengan kekayaan besar (ayat Dan 11:25-28).
9 Full Life: HATINYA BERMAKSUD MENENTANG PERJANJIAN KUDUS.
Nas : Dan 11:28
Antiokhus mengembangkan rasa benci terhadap orang Yahudi dan hukum perjanjian kudus mereka. Dia yakin bahwa kebudayaan dan bahasa Yunani lebih unggul daripada kebudayaan dan bahasa lainnya, dan ia membenci orang Yahudi karena agama mereka terlalu ekslusif. Sekitar 168 SM ia menyerbu Mesir lagi, tetapi kapal-kapal dari pesisir barat (ayat Dan 11:30) di bawah pimpinan konsul Roma Laenas mengalahkannya, dan dia kembali ke negerinya. Di situ ia melampiaskan kekecewaannya pada orang Yahudi, sekalipun beberapa di antara mereka mengkhianati perjanjian kudus dan bergabung dengannya; orang Yahudi murtad ini mengajak Antiokhus untuk memasukkan kebudayaan dan agama Yunani (ayat Dan 11:30). Maka berangkatlah Antiokhus ke Yerusalem, mempersembahkan seekor babi di mezbah Bait Suci, menghentikan persembahan-persembahan harian yang dituntut hukum Allah dan mendirikan patung Zeus dewa Yunani, di tempat kudus; mezbah untuk Zeus inilah merupakan "kekejian yang membinasakan" (ayat Dan 11:31), serta melambangkan kekejian lain yang oleh Yesus dinubuatkan akan terjadi pada hari-hari terakhir zaman ini
(lihat art. KESENGSARAAN BESAR).
10 Full Life: YANG MENGENAL ALLAHNYA AKAN TETAP KUAT DAN AKAN BERTINDAK.
Nas : Dan 11:32
Rayuan merusak beberapa orang Yahudi dan membuat mereka bergabung dengan Antiokhus, tetapi Allah senantiasa mempunyai kaum sisa yang setia di antara orang Yahudi zaman PL (lih. 1Raj 19:18;
lihat cat. --> Yes 6:13;
lihat cat. --> Yes 8:16;
lihat cat. --> Yes 10:20).
[atau ref. Yes 6:13; 8:16; 10:20]
Dalam situasi ini pun masih ada orang Yahudi yang mengenal Allah dan tetap setia kepada-Nya. Sekalipun penganiayaan oleh Antiokhus berlangsung terus, orang Yahudi yang setia di bawah pimpinan Yudas Makabe dari keluarga imam Hasmonea menentang dengan keras dan bergerilya terus sehingga akhirnya Antiokhus putus asa dan membawa pulang tentaranya; setelah itu Bait Suci dikuduskan kembali dan dian-dian dinyalakan lagi, suatu peristiwa yang oleh orang Yahudi masih dirayakan sebagai Pesta Hanukah. Akan tetapi, Allah belum selesai bertindak terhadap orang Yahudi (lih. ayat Dan 11:35); suatu proses penyaringan masih berlangsung terus hingga akhir zaman.