Ayub 24:1--26:14
                                                                                        Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan
                                                				                        	24:1 "Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa
 penghukuman
 dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari
 pengadilan-Nya?
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:2 Ada orang yang menggeser batas tanah,
 yang merampas
 kawanan ternak, lalu menggembalakannya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:3 Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya, dan lembu betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai,
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:4 orang miskin
 didorongnya dari jalan, orang sengsara
 di dalam negeri terpaksa bersembunyi
 semuanya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:5 Sesungguhnya, seperti keledai
 liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja
 mencari apa-apa di padang
 belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:6 Di ladang mereka mengambil makanan hewan,
 dan kebun anggur,
 milik orang fasik,
 dipetiki buahnya yang ketinggalan.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:7 Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada pakaian, dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin;
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:8 oleh hujan lebat di pegunungan mereka basah
 kuyup, dan karena tidak ada tempat berlindung, mereka mengimpitkan
 badannya pada gunung
 batu.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:9 Ada yang merebut
 anak piatu
 dari susu ibunya dan menerima
 bayi orang miskin sebagai gadai.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:10 Dengan telanjang
 mereka berkeliaran, karena tidak ada pakaian, dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas
 gandum;
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:11 di antara dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan
 sambil kehausan.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:12 Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati dan jeritan
 orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak mengindahkan
 doa mereka.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang,
 yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:14 Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara
 dan miskin dibunuhnya,
 dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:15 Orang yang berzinah
 menunggu senja,
 pikirnya: Jangan seorangpun melihat aku;
 lalu dikenakannya tudung muka.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah,
 pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan
 kegelapan.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:18 Mereka hanyut
 di permukaan air,
 bagian mereka terkutuk
 di bumi; mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur
 mereka.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:19 Air salju
 dihabiskan oleh kemarau dan panas, demikian juga dilakukan dunia orang mati
 terhadap mereka yang berbuat dosa.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:20 Rahim ibu melupakan dia, berenga
 mengerumitnya,
 ia tidak diingat
 lagi: kecurangan dipatahkan seperti pohon
 kayu.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:21 Ia menjarahi perempuan mandul, yang tidak beranak, dan tidak berbuat baik
 terhadap seorang janda,
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:22 bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya;
 ia bangun kembali,
 tetapi hidupnya
 tidak terjamin.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
24:23 Allah memberinya keamanan
 yang menjadi sandarannya, dan mengawasi
 jalan-jalannya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:24 Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi;
 mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu,
 mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum.
                                                                		                                                                                                                                				                        	24:25 Jikalau tidak demikian halnya, siapa berani menyanggah aku dan meniadakan
 perkataanku?"
                                                                		                                                                                                                            
Pendapat Bildad, bahwa tidak seorangpun benar di hadapan Allah
                                                				                        	25:1 Maka Bildad, orang Suah,
 menjawab:
                                                                		                                                                                                                                				                        	
25:2 "Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia,
 yang menyelenggarakan damai di tempat-Nya
 yang tinggi.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
25:3 Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari
 terang-Nya?
                                                                		                                                                                                                                				                        	
25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?
                                                                		                                                                                                                                				                        	25:5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun
 tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	25:6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia,
 yang adalah ulat!
"
                                                                		                                                                                                                            
Jawab Ayub: Siapa dapat mengerti kebesaran Allah?
                                                				                        	26:1 Tetapi Ayub menjawab:
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:2 "Alangkah baiknya bantuanmu kepada yang tidak kuat,
 dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak berdaya!
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:3 Alangkah baiknya nasihatmu
 kepada orang yang tidak mempunyai hikmat, dan pengertian yang kauajarkan dengan limpahnya!
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:4 Atas anjuran siapakah engkau mengucapkan perkataan-perkataan itu, dan gagasan siapakah yang kaunyatakan?
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:5 Roh-roh di bawah menggeletar,
 demikian juga air dan penghuninya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:6 Dunia orang mati
 terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun
 tidak ada tutupnya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:7 Allah membentangkan utara
 di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:8 Ia membungkus air
 di dalam awan-Nya,
 namun awan itu tidak robek.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:9 Ia menutupi pemandangan takhta-Nya, melingkupinya dengan awan-Nya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:10 Ia telah menarik garis pada permukaan air,
 sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap;
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:11 tiang-tiang langit bergoyang-goyang,
 tercengang-cengang oleh hardik-Nya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:12 Ia telah meneduhkan laut
 dengan kuasa-Nya dan meremukkan Rahab
 dengan kebijaksanaan-Nya.
                                                                		                                                                                                                                				                        	26:13 Oleh nafas-Nya langit
 menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular
 yang tangkas.
                                                                		                                                                                                                                				                        	
26:14 Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan
 yang kita dengar dari pada-Nya!
 Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya?
"