Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
1 dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 8:12
8:12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah
dan tentang nama Yesus Kristus
2 , dan mereka memberi diri mereka dibaptis,
baik laki-laki maupun perempuan.
Kisah Para Rasul 8:16
8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka
3 ,
karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis
dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
4 dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru.
Roma 6:1
Mati dan bangkit dengan Kristus
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Bolehkah kita bertekun dalam dosa
5 6 , supaya semakin bertambah
kasih karunia itu?
Kolose 1:13-15
1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan
7 dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan
Anak-Nya yang kekasih;
1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan
kita, yaitu pengampunan dosa.
Keutamaan Kristus
1:15 Ia adalah gambar
Allah
yang tidak kelihatan, yang sulung,
lebih utama dari segala yang diciptakan
8 ,
Kolose 1:2
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose
9 . Kasih karunia
dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
menyertai kamu.
1 Full Life: BERTOBATLAH DAN ... MEMBERI DIRIMU DIBAPTIS.
Nas : Kis 2:38
Pertobatan, pengampunan dosa, dan baptisan merupakan syarat-syarat
mula-mula untuk menerima karunia Roh Kudus. Akan tetapi, tuntutan Petrus
bahwa para pendengarnya harus dibaptiskan dahulu di dalam air sebelum
menerima janji Roh Kudus (bd. Kis 1:4,8) jangan dipandang sebagai
syarat mutlak untuk kepenuhan Roh, demikian pula baptisan dalam Roh bukan
akibat langsung dari baptisan dalam air.
- 1) Dalam situasi ini, Petrus menuntut baptisan air sebelum menerima
janji itu karena dalam pemikiran para pendengar Yahudi, upacara baptisan
dianggap sebagai termasuk dalam keputusan pertobatan. Akan tetapi,
baptisan air tidak mendahului baptisan Roh dalam peristiwa yang dicatat
dalam Kis 9:17-18 (rasul Paulus) dan Kis 10:44-48 (keluarga
Kornelius).
- 2) Setiap orang percaya setelah bertobat karena dosanya dan dengan iman
menerima Yesus Kristus, harus "menerima" (bd. Gal 3:14) secara
pribadi baptisan Roh Kudus. Di dalam kitab Kisah Para Rasul karunia Roh
Kudus jelas didambakan, dicari, dan diterima untuk diri sendiri
(Kis 1:4,14; 4:31; 8:14-17; 19:2-6); satu-satunya perkecualian
diterima PB mungkin terdapat dalam kasus Kornelius (Kis 10:44-48).
Oleh karena itu, baptisan dalam Roh jangan dianggap sebagai karunia yang
diberikan secara otomatis kepada seseorang yang percaya kepada Kristus.
2 Full Life: MEREKA PERCAYA ... NAMA YESUS KRISTUS.
Nas : Kis 8:12
Orang-orang Samaria memenuhi syarat-syarat keselamatan dengan
sepenuhnya dan menjadi orang Kristen sebelum Roh Kudus datang atas mereka.
- 1) Mereka "percaya" dan "dibaptiskan". Dua fakta membuktikan dengan
jelas bahwa iman orang Samaria adalah iman sejati yang menyelamatkan.
- (a) Baik Filipus (ayat Kis 8:12) maupun para rasul (ayat
Kis 8:14) menilai iman mereka sah.
- (b) Di depan umum orang Samaria itu menyerahkan diri kepada Kristus
dengan dibaptis dalam air. Alkitab menyatakan bahwa "siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Mr 16:16).
Demikianlah, mereka lahir baru dan didiami oleh Roh Kudus
(Rom 8:9).
- 2) Roh Kudus yang mereka terima beberapa hari kemudian (ayat
Kis 8:17) bukan untuk keselamatan. Sebaliknya, penerimaan Roh itu
seperti yang dialami oleh para rasul pada hari Pentakosta, yaitu untuk
memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk pelayanan dan bersaksi
(Kis 1:8; 2:4). Lukas memakai istilah "menerima Roh Kudus" terutama
dalam arti memberi kuasa (Kis 1:8; 2:38; 8:17; 10:47; 19:2), dan
bukan dalam arti kelahiran baru atau pembaharuan
(lihat art. PEMBAHARUAN;
lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID; dan
lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).
- 3) Ada orang yang mengajar bahwa iman orang Samaria bukanlah iman yang
menyelamatkan dan membaharui. Akan tetapi, tidak masuk akal untuk
percaya bahwa Filipus, yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat
(Kis 6:3-5), akan membaptiskan, menyembuhkan, serta mengusir
setan-setan dari orang-orang yang imannya tidak sungguh-sungguh.
3 Full Life: BELUM TURUN DI ATAS SEORANGPUN DI ANTARA MEREKA.
Nas : Kis 8:16
Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka dengan
cara yang sama seperti Ia turun atas orang percaya pada hari Pentakosta
(Kis 2:4). Dia belum datang atas mereka sebagaimana dijanjikan Bapa
(Kis 1:4) dan seperti dinubuatkan Kristus "kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus" (Kis 1:5). Rupanya mereka belum menunjukkan tanda-tanda
rohani yang diharapkan, khususnya ucapan ilahi yang diilhami
(lihat cat. --> Kis 8:5-24;
lihat cat. --> Kis 8:18).
[atau ref. Kis 8:5-24; 8:18]
4 Full Life: DIKUBURKAN BERSAMA-SAMA DENGAN DIA OLEH BAPTISAN.
Nas : Rom 6:4
Bagi orang Kristen baptisan melambangkan kematian dan kebangkitan
orang percaya bersama dengan Kristus, namun bukan itu saja. Apabila
disertai iman yang sejati, baptisan adalah unsur penolakan dosa kita dan
komitmen kepada Kristus, yang menghasilkan aliran kasih karunia yang
terus-menerus dan hidup kekal bagi kita
(lihat cat. --> Kis 22:16
[atau ref. Kis 22:16]
tentang baptisan). Baptisan berarti menyamakan diri dengan Kristus dalam
kematian dan penguburan-Nya supaya kita dapat hidup dalam penyatuan dengan
hidup kebangkitan-Nya (ayat Rom 6:4-5). Sebagaimana Kristus telah
bangkit dari antara orang mati, demikian pula kita yang memiliki iman yang
menyelamatkan yang sejati di dalam Dia akan hidup dalam hidup yang baru
(ayat Rom 6:5).
5 Full Life: BOLEHKAH KITA BERTEKUN DALAM DOSA?
Nas : Rom 6:1
Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa
orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena
kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan
antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran
dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena
dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah
berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat
Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara
pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya,
jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd.
1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil
seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat
Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa,
hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23).
6 Full Life: DOSA.
Nas : Rom 6:1
Teks :
- 1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek
dosa. Yang paling penting adalah:
- (a) _Hamartia_ yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau
"berdosa kepada Allah" (Yoh 9:41).
- (b) _Adikia_ yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau
"ketidakadilan" (Rom 1:18; 1Yoh 5:17). Kata ini dapat dilukiskan
sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari
kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40; Luk 10:27-37). _Adikia_
juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu
(Rom 5:12; Ibr 3:13).
- (c) _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan
"menentang hukum Allah" (ayat Rom 6:19; 1Yoh 3:4).
- (d) _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan"
(Rom 3:3; Ibr 3:12).
- 2) Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat
mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri
sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah.
Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan
terhadap Allah dan hukum-Nya. Akhirnya dosa menjadi penolakan untuk
tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Rom 1:18-25; 8:7). Dosa adalah
perseteruan dengan Allah (Rom 5:10; 8:7; Kol 1:21) dan ketidaktaatan
kepada-Nya (Rom 11:32; Ef 2:2; 5:6).
- 3) Dosa juga menjadi kerusakan moral di dalam manusia yang menentang
semua kemauan yang lebih baik dalam manusia. Dosa menyebabkan kita
senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat orang
lain (Rom 1:21-32; bd. Kej 6:5). Dosa juga merupakan kuasa yang
memperbudak dan merusak (Rom 3:9; 6:12 dst; Rom 7:14; Gal 3:22).
Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yak 1:14; 4:1-2;
lihat cat. --> 1Pet 2:11).
[atau ref. 1Pet 2:11]
- 4) Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Rom 5:12), mempengaruhi
semua orang (Rom 5:12), mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18),
mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Rom 6:23;
Kej 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh
iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya (Rom 5:8-11; Gal 3:13;
Ef 4:20-24; 1Yoh 1:9; Wahy 1:5).
6 Full Life: DARI KUASA KEGELAPAN.
Nas : Kol 1:13
Hal yang utama dalam penebusan ialah kelepasan dari pengendalian dan
kuasa kegelapan, yaitu dari Iblis (Mat 4:8-11; Luk 22:52-53; Ef 2:2;
Ef 6:12). Sekarang kita berada dalam kerajaan Kristus dan di bawah
pemerintahan-Nya (Rom 6:17-22;
lihat cat. --> Kis 26:18).
[atau ref. Kis 26:18]
7 Full Life: YANG SULUNG ... DARI SEGALA YANG DICIPTAKAN.
Nas : Kol 1:15
Frasa ini tidak berarti bahwa Kristus adalah mahkluk yang
diciptakan. Sebaliknya, "yang sulung" mengandung makna PL yang sering
diberikan kepada kata ini: "pertama dalam kedudukan," "ahli waris" atau
"tertinggi" (mis. Kel 4:22; Yer 31:9; Mazm 89:28, di mana kata "yang
sulung" dipakai tentang kedudukan Daud sebagai raja, meskipun ia bukan anak
yang sulung). Sebagai Putra Allah yang abadi Kristus adalah ahli waris dan
penguasa atas segala ciptaan (bd. ayat Kol 1:18; Ibr 1:1-2).
8 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.