Kisah Para Rasul 2:29
2:29 Saudara-saudara,
aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita.
Ia telah mati dan dikubur,
dan kuburannya masih ada pada kita
sampai hari ini.
Kisah Para Rasul 2:37
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
Kisah Para Rasul 7:2
7:2 Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa,
dengarkanlah
1 ! Allah yang Mahamulia
telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
Kisah Para Rasul 13:15
13:15 Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat
dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!"
Kisah Para Rasul 13:26
13:26 Hai saudara-saudaraku,
baik yang termasuk keturunan Abraham,
maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu
sudah disampaikan kepada kita.
Kisah Para Rasul 13:38
13:38 Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu
pengampunan dosa.
Kisah Para Rasul 15:7
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15:13
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus:
"Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
Kisah Para Rasul 22:1
Paulus berbicara kepada orang Yahudi
22:1 "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa,
dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri."
Kisah Para Rasul 23:1
23:1 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama,
Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku,
sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani
yang murni
2 di hadapan Allah."
Kisah Para Rasul 23:6
23:6 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki
dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku,
aku adalah orang Farisi,
keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.
"
Kisah Para Rasul 28:17
Pembicaraan dengan orang Yahudi di Roma
28:17 Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi
dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: "Saudara-saudara,
meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita
atau terhadap adat istiadat nenek moyang
kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.
1 Full Life: HAI SAUDARA-SAUDARA DAN BAPA-BAPA, DENGARKANLAH.
Nas : Kis 7:2-53
Khotbah Stefanus di depan mahkamah Sanhedrin adalah pembelaan iman
seperti yang diberitakan oleh Kristus dan para rasul. Stefanus merupakan
pelopor bagi semua orang yang membela iman alkitabiah terhadap mereka yang
menentang atau memutarbalikkan ajaran Kristiani, dan dialah syahid yang
pertama karena alasan itu. Yesus membenarkan tindakan Stefanus dengan
menghormatinya di hadapan Allah Bapa di sorga
(lihat cat. --> Kis 7:55).
[atau ref. Kis 7:55]
Kasih Stefanus akan kebenaran serta kesediaannya untuk mengorbankan
hidupnya guna mempertahankan kebenaran itu sangat bertentangan dengan
mereka yang kurang perhatikan untuk "berjuang untuk mempertahankan iman
yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yud 1:3) dan mereka
yang atas nama kasih, hubungan baik, dan toleransi, tidak merasa perlu
untuk menentang para guru palsu dan pemutar balik kemurnian Injil hasil
karya kematian Kristus
(lihat cat. --> Gal 1:9;
[atau ref. Gal 1:9]
lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
2 Full Life: DENGAN HATI NURANI YANG MURNI.
Nas : Kis 23:1
Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada
kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita. "Hati
nurani yang murni" memberikan keputusan bahwa kita tidak berbuat salah
kepada Allah atau kehendak-Nya. Pernyataan Paulus ini (tampaknya menunjuk
kepada hidupnya di hadapan masyarakat) diucapkan dengan sungguh-sungguh;
perhatikan Fili 3:6 di mana ia menyatakan bahwa "tentang kebenaran dalam
menaati hukum Taurat aku tidak bercacat." Sebelum bertobat, Paulus bahkan
percaya bahwa dirinya sedang menaati kehendak Allah dengan menganiaya orang
percaya (Kis 26:9).
Penyerahan Paulus kepada Allah, tekadnya yang kuat untuk menyenangkan
Allah, dan kehidupannya "yang tak bercacat" sebelum bertobat memalukan dan
menghukum orang percaya yang memberi alasan untuk ketidaksetiaan mereka
kepada Kristus dengan mengatakan bahwa semua orang berbuat dosa dan
mustahil untuk hidup di hadapan Allah dengan hati nurani yang murni.