Kisah Para Rasul 10:33
10:33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."
Kisah Para Rasul 17:11
17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika,
karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci
1 untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Yakobus 1:19
Pendengar atau pelaku firman
1:19 Hai saudara-saudara
yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,
dan juga lambat untuk marah;
Yakobus 1:1
Salam
1:1 Salam dari Yakobus,
hamba Allah
dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku
di perantauan.
Pengkhotbah 2:1-2
Hikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia
2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan!
Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia
2 ."
2:2 Tentang tertawa
aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"
1 Full Life: SETIAP HARI MEREKA MENYELIDIKI KITAB SUCI.
Nas : Kis 17:11
Tindakan jemaat di Berea merupakan teladan bagi semua yang
mendengarkan pengkhotbah dan guru menguraikan Alkitab. Tidak ada satu
penafsiran atau ajaran pun yang harus diterima secara pasif. Sebaliknya,
harus diperiksa secara cermat dengan menyelidiki Alkitab sendiri. Kata yang
diterjemahkan "menyelidiki" (Yun. _anakrino_) berarti "mengayak,
menyelidiki dengan sangat teliti dan cermat". Khotbah yang alkitabiah harus
menjadikan setiap pendengarnya orang yang gemar belajar Firman Allah.
Kebenaran setiap doktrin harus diselidiki menurut Firman Allah
(lihat cat. --> Ef 2:20).
[atau ref. Ef 2:20]
1 Full Life: KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA.
Nas : Pengkh 2:1-11
Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan,
dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang
menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati --
hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan
sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam
Allah dan kehendak-Nya.