2 Samuel 2:4
2:4 Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi
Daud di sana
menjadi raja atas kaum Yehuda
1 . Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead
menguburkan Saul,
2 Samuel 5:1-3
Daud menjadi raja atas seluruh Israel
5:1 Lalu datanglah segala suku Israel
kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.
5:2 Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan
orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman
kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan
umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja
atas Israel."
5:3 Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian
dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi
Daud menjadi raja atas Israel.
2 Samuel 5:1
Daud menjadi raja atas seluruh Israel
5:1 Lalu datanglah segala suku Israel
kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.
2 Samuel 11:1-3
Daud dan Batsyeba
11:1 Pada pergantian tahun,
pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab
maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel.
Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba,
sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem
2 .
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh
istana, tampak
kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan
3 sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba
binti Eliam,
isteri Uria
orang Het itu."
2 Samuel 12:1
Natan memperingatkan Daud sehingga Daud menyesal
12:1 TUHAN mengutus Natan
kepada Daud.
Ia datang kepada Daud
dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
1 Full Life: MENGURAPI DAUD ... MENJADI RAJA ATAS KAUM YEHUDA.
Nas : 2Sam 2:4
Pasal 2Sam 2:1-4:12 mengisahkan penempatan Daud sebagai raja
atas Yehuda dan perang saudara dengan Isyboset, putra dan pengganti Saul
sebagai raja atas suku-suku Israel yang lain (ayat 2Sam 2:8-11). Tujuh
setengah tahun kemudian Daud menjadi raja atas seluruh bangsa
(2Sam 5:1-5). Mungkin dalam pasal Mazm 18:1-51 Daud merayakan
kelepasannya dari semua musuhnya pada saat ini (bd. 1Sam 30:1-31 yang
menguraikan kemenangan lain menjelang kematian Saul dan penobatan Daud).
Daud tidak tergesa-gesa untuk menguasai seluruh bangsa itu. Ia meminta dari
petunjuk Tuhan (ayat 2Sam 2:1) dan bersedia menjadi raja atas satu suku
hingga Allah membuka pintu baginya untuk menjadi raja atas seluruh Israel.
2 Full Life: DAUD SENDIRI TINGGAL DI YERUSALEM.
Nas : 2Sam 11:1
Pasal 2Sam 11:1-27 mengisahkan dosa dan kejatuhan Daud yang
tragis. Ganti memimpin pasukannya dalam peperangan sebagaimana yang
dilakukan sebelumnya, Daud kini tinggal di Yerusalem. Daud sudah menjadi
lembek dan sikap ini kemudian mengakibatkan kehancuran rohani dan moralnya.
Hidupnya yang serba enak dan mewah sebagai raja membuatnya percaya diri dan
menuruti keinginan sendiri. Sekitar waktu inilah dia berhenti menjadi orang
yang berkenan di hati Allah (lih. 1Sam 13:14). Kejatuhan Daud dari
kasih karunia (bd. Gal 5:4) merupakan peringatan bagi semua orang
percaya, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri,
hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).
3 Full Life: TAMPAK KEPADANYA ... SEORANG PEREMPUAN.
Nas : 2Sam 11:2
Pasal 2Sam 11:1-24:25 mencatat kegagalan rohani yang serius dari
Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya.
- 1) Kisah dosa-dosa dan aneka tragedi yang menyusul dalam kehidupan
pribadi dan keluarga Daud menjadi suatu peringatan dan contoh yang
serius untuk setiap orang percaya PB, bukan hanya untuk bangsa Israel.
Mengenai aneka peristiwa yang mirip pada masa keluaran, Roh Kudus
melalui Paulus menekankan, "Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada
waktu, di mana zaman akhir telah tiba" (1Kor 10:11); oleh karena itu
kita harus berhati-hati supaya tidak menginginkan hal-hal jahat,
bertindak mesum, dan mencobai Tuhan (bd. 1Kor 10:6-9).
- 2) Pengalaman Daud menunjukkan bagaimana jauhnya seorang dapat jatuh
apabila dia berbalik dari Allah dan pimpinan Roh Kudus. Ketika Allah
mula-mula memanggilnya untuk menjadi raja, Daud menjadi orang yang
berkenan di hati Allah (1Sam 13:14; Kis 13:22); akan tetapi dengan
membunuh Uria dan mengambil istrinya, Daud telah menghina Allah dan
firman-Nya (2Sam 12:9-10; bd. 1Kor 10:12).
- 3) Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan
Allah, Allah tidak meniadakan akibat dosanya. Demikian pula, seorang
percaya mungkin melakukan dosa-dosa yang hebat, dan kemudian melalui
dukacita menurut kehendak Allah dan pertobatan yang sungguh-sungguh
menerima kasih karunia dan pengampunan Allah. Sekalipun demikian,
pulihnya hubungan seorang dengan Allah tidaklah berarti bahwa orang itu
akan lolos dari hukuman jasmani atau dibebaskan dari dampak-dampak dosa
tertentu (ayat 2Sam 11:10-11,14).
- 4) Allah tidak memaafkan dan mengampuni dosa-dosa Daud dengan alasan
bahwa Daud itu manusia biasa, bahwa dosa-dosanya hanyalah sekedar
kelemahan atau kegagalan manusiawi, atau bahwa dapatlah dimaklumi
sebagai raja ia bisa mengambil jalan kejahatan dan kekejaman.
Peristiwa-peristiwa yang tercatat menunjukkan bahwa Daud tidak perlu
melakukan semuanya itu. Bahkan dengan penebusan perjanjian yang lama
yang belum sempurna, orang seperti nabi Samuel menunjukkan suatu
kesetiaan dan iman yang tekun kepada Allah dengan kasih karunia yang
tersedia bagi mereka (bd. 1Sam 12:1-5,23;
lihat cat. --> 1Sam 25:1).
[atau ref. 1Sam 25:1]
Penulis kitab ini dengan jelas menyalahkan dan bukan memaafkan semua
pelanggaran besar Daud.
- 5) Reaksi yang benar terhadap dosa ialah bertobat dengan
sungguh-sungguh, menghampiri Allah untuk menerima pengampunan, kasih
karunia, dan kemurahan-Nya (Mazm 51:1-21; Ibr 4:16; 7:25), serta
bersedia menerima hukuman Allah tanpa dendam atau pemberontakan. Daud
menyadari dan mengakui dosa-dosanya yang hebat, mengarahkan kembali
hatinya kepada Allah dan menerima teguran Allah dengan kerendahan hati
(2Sam 12:9-13,20; 16:5-12; 24:10-25; Mazm 51:1-21).