2 Raja-raja 19:3
19:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya
untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Yesaya 26:17
26:17 Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan,
menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN:
Yesaya 37:3
37:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan,
hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan
anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Kisah Para Rasul 16:29-34
16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat
1 ?
"
16:31 Jawab mereka: "Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu.
"
16:32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
16:33 Pada jam itu juga
kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
16:34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia
sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Kisah Para Rasul 16:2
16:2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara
di Listra dan di Ikonium,
Kolose 1:2
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose
2 . Kasih karunia
dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
menyertai kamu.
Ibrani 3:7-8
Binasa karena murtad
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan
Roh Kudus
3 : "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya
4 ,
3:8 janganlah keraskan hatimu
5 seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
1 Full Life: APAKAH YANG HARUS AKU PERBUAT SUPAYA AKU SELAMAT?
Nas : Kis 16:30
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan paling penting yang dapat
ditanyakan seseorang. Tanggapan para rasul ialah, "Percayalah kepada Tuhan
Yesus" (ayat Kis 16:31).
- 1) Percaya kepada Tuhan Yesus berarti memusatkan iman dan komitmen pada
diri Kristus. Itu berarti berpaling kepada-Nya sebagai oknum hidup yang
menjadi Penebus kita dari dosa, Juruselamat dari kutukan dosa dan Tuhan
atas kehidupan kita. Itu berarti percaya bahwa Dia adalah Anak Allah
yang diutus oleh Bapa dan semua yang dikatakan-Nya itu benar dan berlaku
bagi kehidupan kita. Ini berarti percaya bahwa Dia mengampuni dosa kita,
menjadikan kita anak-anak-Nya, memberikan kita Roh Kudus dan senantiasa
bersama kita untuk membantu, membimbing, menghibur serta memimpin kita
ke sorga.
- 2) Iman yang menyelamatkan bukan sekadar percaya kebenaran-kebenaran
tentang Kristus. Iman itu menyebabkan kita mendekati Dia, tinggal di
dalam Dia, serta menyerahkan segala persoalan hidup kita kepada-Nya
dengan kepastian bahwa Dia, yaitu Firman dan Roh-Nya akan memimpin kita
sepanjang hidup ini sampai hadirat Bapa yang kekal
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
2 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.
3 Full Life: SEPERTI YANG DIKATAKAN ROH KUDUS.
Nas : Ibr 3:7
Bersama dengan penulis kitab-kitab PB lainnya, penulis surat Ibrani
menganggap Alkitab dalam pengertian yang dasar dan sesungguh-sungguhnya
sebagai perkataan Roh Kudus sendiri dan bukan sekadar ucapan manusia (bd.
Ibr 9:8; 10:15; 2Tim 3:16; 2Pet 1:21;
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
Ketika kita membaca Alkitab, janganlah kita berpikir bahwa kita hanya
membaca pendapat Matius, Paulus, Petrus, Yohanes, dan lain-lain, melainkan
perkataan Roh Kudus sendiri yang menyatakan kehendak Allah bagi gereja dan
bagi kehidupan kita.
4 Full Life: HARI INI, JIKA KAMU MENDENGAR SUARA-NYA.
Nas : Ibr 3:7-11
Dengan mengutip Mazm 95:7-11, penulis menunjuk kepada
ketidaktaatan Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir
sebagai suatu peringatan bagi orang-orang percaya yang hidup di bawah
perjanjian yang baru. Karena kegagalan orang Israel untuk melawan dosa dan
tetap setia kepada Allah, maka mereka tidak diizinkan untuk memasuki tanah
perjanjian
(lihat cat. --> Bil 14:29;
lihat cat. --> Bil 14:43;
lihat cat. --> Mazm 95:7-11).
[atau ref. Bil 14:29-43; Mazm 95:7-11]
Demikian pula, orang percaya harus sadar bahwa mereka juga dapat gagal
untuk memasuki perhentian Allah di sorga apabila mereka tidak taat dan
membiarkan hati mereka menjadi keras.
5 Full Life: JANGANLAH KERASKAN HATIMU.
Nas : Ibr 3:8
Roh Kudus berbicara kepada kita mengenai dosa, kebenaran, dan
penghakiman (Yoh 16:8-11; Rom 8:11-14; Gal 5:16-25). Apabila kita
mengabaikan suara-Nya, hati kita akan menjadi makin keras dan tidak
bersedia untuk menyerah sehingga akhirnya hati kita tidak peka lagi
terhadap Firman Allah atau keinginan Roh Kudus (ayat Ibr 3:7).
Pengabdian kepada kebenaran dan kehidupan yang benar tidak akan menjadi
prioritas lagi, tetapi kita akan makin giat mencari kesenangan pada
jalan-jalan dunia daripada jalan-jalan Allah (ayat Ibr 3:10). Roh Kudus
mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan terus-menerus menghimbau kita
apabila kita mengeraskan hati dalam pemberontakan (ayat Ibr 3:7-11;
Kej 6:3). Adalah mungkin mencapai titik di mana kita tidak bisa kembali
lagi (ayat Ibr 3:10-11; 6:6; 10:26).