Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

2 Raja-raja 19:3-4

19:3 mengatakan: Demikianlah titah raja Hizkia: Bahwa hari inilah hari kepicikan dan nista dan hujat, karena anak-anak hampir akan keluar, tetapi tiadalah kuat akan beranak. 19:4 Mudahan-mudahan didengar Tuhan, Allahmu, akan segala perkataan Rabsaki, yang disuruhkan oleh tuannya, yaitu oleh raja Asyur, supaya dicelakannya Allah yang hidup dan dinistakannya dengan perkataan yang sudah didengar oleh Tuhan, Allahmu; maka sekarangpun hendaklah engkau meminta doa akan orang yang lagi tinggal, yang terdapat itu.

2 Raja-raja 19:15-20

19:15 Dan raja Hizkiapun meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, Allah orang Israel, yang bersemayam di antara kerubiun! Engkaulah Allah dengan sebenarnya, hanya Engkau jua Tuhan atas segala kerajaan yang di atas bumi, Engkau juga yang sudah menjadikan langit dan bumi. 1 19:16 Ya Tuhan! beri apalah telinga dan dengarlah; ya Tuhan, bukakan apalah mata-Mu dan lihatlah dan dengarlah kiranya segala perkataan Sanherib, yang sudah menyuruhkan orang itu, supaya dicelakannya Allah yang hidup. 19:17 Ya Tuhan! sesungguhnya raja-raja Asyur itu sudah membinasakan segala orang kafir itu serta dengan negerinya, 19:18 dan sudah dicampakkannya segala berhala mereka itu ke dalam api, karena bukan ilah adanya, melainkan perbuatan tangan manusia jua dari pada kayu dan batu, maka sebab itu dapat dibinasakannya. 19:19 Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah kami, lepaskan apalah kami dari pada tangannya, supaya diketahui oleh segala kerajaan yang di atas bumi, ya Tuhan! bahwa hanya Engkau sendiri Allah. 2 19:20 Maka pada masa itu disuruhkan Yesaya bin Amoz akan utusan kepada Hizkia, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Barang yang telah kaupinta kepadaku akan hal Sanherib, raja Asyur itu, ia itu sudah Kudengar.

  Full Life: HIZKIA BERDOA.

Nas : 2Raj 19:15

Hizkia membawa surat tantangan yang menuntut penyerahan Yerusalem, membentangkannya di hadapan Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ketika kesulitan melanda kehidupan kita dan situasi tampaknya tidak terkendalikan lagi, kita harus bertindak seperti yang dilakukan Hizkia -- menghampiri Allah di dalam doa yang sungguh-sungguh dan penuh kepercayaan. Allah telah berjanji untuk membebaskan umat-Nya dari tangan musuh-musuh mereka dan tidak membiarkan terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya (Mat 6:25-34); dengan berpegang erat-erat kepada Allah dalam iman dan kepercayaan, kita akan memiliki damai sejahtera-Nya yang memelihara hati dan pikiran kita (Fili 4:6-7).

  Full Life: HANYA ENGKAU SENDIRILAH ALLAH, YA TUHAN.

Nas : 2Raj 19:19

Doa Hizkia akan kemuliaan Allah dan untuk mempertahankan jalan-jalan dan maksud-maksud-Nya dalam sejarah menyatakan kerinduan tertinggi dari semua orang yang mengasihi Tuhan. Musa (Kel 32:12; Bil 14:13-16; Ul 9:26-29) dan Daud (Mazm 59:14; 83:19) menunjukkan kerinduan ini dalam doa mereka. Selaku orang percaya kita harus memihak kepada Allah sehingga perhatian terutama kita adalah menjunjung reputasi dan kehormatan-Nya (bd. Yoh 17:4-6); doa utama kita hendaknya, "Dikuduskanlah kiranya nama-Mu" (Mat 6:9).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=2Ki 19:3,4,15-20
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)