2 Korintus 12:14-16
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya
aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya,
melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
12:15 Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku
1 untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu,
masakan aku semakin kurang dikasihi?
12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu,
tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
2 Korintus 12:1
Paulus menerima penglihatan dan penyataan
12:1 Aku harus bermegah,
sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan
yang kuterima dari Tuhan.
2 Korintus 2:6
2:6 Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran
2 dari sebagian besar dari kamu,
1 Full Life: MENGORBANKAN MILIKKU, BAHKAN MENGORBANKAN DIRIKU.
Nas : 2Kor 12:15
Roh kasih yang penuh pengabdian yang dimiliki Paulus bagi mereka
yang ingin ditolongnya menjadi suatu teladan bagi semua gembala, pengajar,
dan utusan gerejawi. Itu menyingkapkan adanya kasih yang rela menyerahkan
diri (bd. 2Kor 6:11-13; 7:1-4) seperti kasih seorang ayah kepada
anak-anaknya. Inilah kasih yang bersedia untuk mengorbankan segala-galanya
demi orang lain, kasih yang tidak memikirkan dirinya sendiri, melainkan
yang menunjukkan kepedulian sejati terhadap mereka yang berada di bawah
pemeliharaannya. Paulus tidak meminta imbalan apa pun kecuali tanggapan
hati mereka yang berbalik kepada Kristus. Setiap pekerja Injil yang setia
harus memiliki jenis kasih ini.
1 Full Life: SUDAHLAH CUKUP TEGORAN.
Nas : 2Kor 2:6
Dari bagian ini kita memperoleh pengertian mengenai pola disiplin PB
bagi seorang anggota jemaat yang melakukan suatu kesalahan yang serius
(mis. kebejatan, perzinahan, dsb.; lih. pasal 1Kor 5:1-13).
- 1) Demi mempertahankan integritas jemaat Kristus (bd. 1Kor 5:1-2),
maka gereja harus menegor pelanggar dengan tegoran yang cukup keras
sehingga membuahkan pembaharuan rohani, namun tidak terlalu keras
sehingga meniadakan pengharapan akan rahmat ilahi dan penerimaannya
kembali ke dalam persekutuan (ayat 2Kor 2:7). Perhatikanlah bahwa
pengampunan dan kasih tidak dikaruniakan tanpa syarat kepada si
pelanggar.
- 2) Setelah diberikan hukuman yang cukup, apabila orang yang berdosa itu
bertobat dan hancur hati, maka dia harus diampuni dan dihibur dalam
suatu roh kasih (ayat 2Kor 2:7-8).
- 3) Hukuman dan pemulihan terhadap orang berdosa itu harus dilakukan
dalam roh yang lemah lembut (Gal 6:1), sedih, tulus, kejengkelan,
dan takut akan Allah dan Firman-Nya, semangat untuk nama baik Allah, dan
kesiagaan untuk melihat keadilan ditegakkan dengan jalan meminta
pertanggungjawaban kepada orang yang bersalah (lih. 2Kor 7:11; bd.
1Kor 5:5,13).
Banyak gereja masa kini telah meninggalkan disiplin gereja PB. Mereka
menyokong toleransi terhadap dosa, meminta pengampunan yang tak bersyarat,
menawarkan kasih karunia yang tak bernilai dan menolak untuk mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat (lih. pasal Wahy 2:1-3:22).
Sebagai akibatnya, dosa dianggap remeh dan ketakutan akan Allah tidak ada
lagi dalam jemaat mereka
(lihat cat. --> Mat 18:15
[atau ref. Mat 18:15]
tentang disiplin gereja).