2 Korintus 9:1--10:18
Pengumpulan uang untuk Yerusalem
9:1 Tentang pelayanan
kepada orang-orang kudus
tidak perlu lagi
aku menuliskannya kepada kamu.
9:2 Aku telah tahu kerelaan hatimu
tentang mana aku megahkan
kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya
sudah siap sedia sejak tahun yang lampau.
" Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.
9:3 Aku mengutus saudara-saudara itu,
agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan ternyata menjadi sia-sia, tetapi supaya kamu benar-benar siap sedia seperti yang telah kukatakan,
9:4 supaya, apabila orang-orang Makedonia
datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami--untuk tidak mengatakan kamu--merasa malu atas keyakinan kami itu.
9:5 Sebab itu aku merasa perlu mendorong saudara-saudara itu
untuk berangkat mendahului aku, supaya mereka lebih dahulu mengurus pemberian yang telah kamu janjikan sebelumnya, agar nanti tersedia sebagai bukti
kemurahan hati kamu dan bukan sebagai pemberian
yang dipaksakan.
Memberi dengan sukacita membawa berkat
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga
1 , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak
juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan
menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,
sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup
melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu
2 , supaya kamu senantiasa berkecukupan
di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan
kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.
"
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan,
Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
9:11 kamu akan diperkaya
dalam segala macam
3 kemurahan hati,
yang membangkitkan syukur kepada Allah
oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan
orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu,
mereka memuliakan Allah
karena ketaatan kamu dalam pengakuan
akan Injil Kristus
dan karena kemurahan hatimu
dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.
9:15 Syukur kepada Allah
karena karunia-Nya
yang tak terkatakan itu!
Sikap Paulus
10:1 Aku, Paulus,
seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu
4 demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku
dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.
10:3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
10:4 karena senjata kami dalam perjuangan
5 bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa
Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran
6 dan menaklukkannya
kepada Kristus,
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu!
Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus,
hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.
10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami
untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu,
maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.
10:9 Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku.
10:10 Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah
dan perkataan-perkataannya tidak berarti.
10:11 Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.
Pendapat Paulus tentang dirinya
10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri.
Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri
7 dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
10:13 Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami,
yang meluas sampai kepada kamu juga.
10:14 Sebab dalam memberitakan Injil Kristus
kami telah sampai kepada kamu,
sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu.
10:15 Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain
di daerah kerja yang tidak dipatok
untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh,
kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.
10:16 Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil
di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu
dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.
10:17 "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.
"
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri
yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji
Tuhan.
1 Full Life: AKAN MENUAI SEDIKIT JUGA.
Nas : 2Kor 9:6
Orang Kristen dapat memberi dengan murah hati atau dengan sedikit;
Allah akan memberikan pahala sesuai dengan pemberian mereka (lih.
Mat 7:1-2). Bagi Paulus, memberi itu bukan berarti kehilangan,
melainkan merupakan semacam tabungan: itu menghasilkan keuntungan besar
bagi mereka yang memberi
(lihat cat. --> 2Kor 8:2;
lihat cat. --> 2Kor 9:11).
[atau ref. 2Kor 8:2; 9:11]
Paulus tidak berbicara terutama tentang jumlah pemberian itu, tetapi
mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita. Janda yang miskin itu
memberi sedikit, tetapi Allah telah menganggapnya banyak karena
dibandingkan dengan bagian yang diberikannya dan karena pengabdiannya yang
sempurna
(lihat cat. --> Luk 21:1-4;
[atau ref. Luk 21:1-4]
bd. Ams 11:24-25; 19:17; Mat 10:41-42; Luk 6:38).
1 Full Life: MELIMPAHKAN SEGALA KASIH KARUNIA KEPADA KAMU.
Nas : 2Kor 9:8
Orang percaya yang memberi menurut kemampuan mereka untuk menolong
orang lain yang membutuhkan, akan menemukan bahwa kasih karunia Allah
mencukupi kebutuhan mereka sendiri, bahkan lebih banyak lagi, supaya mereka
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (bd. Ef 4:28).
1 Full Life: DIPERKAYA DALAM SEGALA MACAM.
Nas : 2Kor 9:11
Supaya kemurahan kita dapat terungkap keluar, maka hati kita harus
diperkaya dengan kasih dan belas kasihan yang tulus bagi orang lain. Hal
memberi diri kita ataupun harta milik kita mengakibatkan:
- (1) penyediaan kebutuhan bagi saudara-saudara kita yang lebih
miskin,
- (2) pujian dan ucapan syukur bagi Allah (ayat 2Kor 9:12), dan
- (3) kasih yang timbal balik dari mereka yang menerima pertolongan
kita (ayat 2Kor 9:14).
1 Full Life: AKU, PAULUS, ... AKU MEMPERINGATKAN KAMU.
Nas : 2Kor 10:1
Sebagian besar orang percaya di Korintus telah mengaku wewenang
Paulus dan tunduk kepada pengajaran dan kerasulannya (2Kor 7:8-16).
Namun, ada sebagian kecil orang, dipimpin oleh para pekerja curang yang
sedang melemahkan Injil dan melakukan pekerjaan Iblis (2Kor 11:13),
yang terus-menerus melawan dia dan memfitnah pribadi dan karakternya. Pasal
2Kor 10:1-13:14 ditujukan kepada orang percaya palsu ini.
1 Full Life: SENJATA KAMI DALAM PERJUANGAN.
Nas : 2Kor 10:4
Peperangan kita ialah melawan kuasa rohani yang jahat (Ef 6:12).
Oleh sebab itu, senjata duniawi seperti kecerdikan, bakat, kekayaan,
ketrampilan berorganisasi, kefasihan bicara, propaganda, kharisma, dan
kepribadian manusiawi tidaklah memadai untuk meruntuhkan benteng Iblis.
Senjata satu-satunya yang memadai untuk membinasakan kubu-kubu Iblis,
ketidakbenaran dan pengajaran yang palsu itu ialah senjata yang
dikaruniakan Allah.
- 1) Senjata ini sangat ampuh oleh karena bersifat rohani dan berasal
dari Allah. Di bagian lain, Paulus mencatat beberapa senjata ini:
penyerahan kepada kebenaran, hidup yang benar, pemberitaan Injil, iman,
kasih, pengharapan keselamatan, Firman Allah, dan doa yang tak
berkeputusan (Ef 6:11-19; 1Tes 5:8). Dengan menggunakan berbagai
senjata ini untuk melawan musuh, maka jemaat akan menang. Kehadiran dan
kerajaan Allah akan dinyatakan dalam kuasanya untuk menyelamatkan orang
berdosa, mengusir setan-setan, menguduskan orang percaya, membaptis
dengan Roh Kudus dan menyembuhkan orang sakit
(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).
- 2) Gereja masa kini sering dicobai untuk menghadapi tantangan dunia
dengan senjata duniawi, yaitu melalui hikmat manusia, filsafat,
psikologi, hal-hal yang memikat, pertunjukan hiburan di gereja, dsb.
Hal-hal ini sering berfungsi sebagai pengganti bagi kebiasaan pokok PB
seperti doa yang bersemangat, pengabdian yang tak berkompromi kepada
Firman Allah, dan pemberitaan Injil dalam kuasa. Senjata duniawi tidak
dapat menghasilkan suatu kebangunan rohani Roh Kudus, karena senjata
demikian tidak mungkin dapat membinasakan benteng-benteng dosa,
melepaskan kita dari kuasa Iblis atau meruntuhkan nafsu jahat yang
sedang merajalela dalam dunia sekarang. Jikalau kita memakai senjata
duniawi, maka kita hanya akan menjadikan gereja duniawi dan
memisahkannya dari senjata iman, kebenaran dan kuasa Roh. Menyedihkan
sekali, sebab gereja sendiri kemudian akan dikalahkan oleh kuasa
kegelapan dan keluarga-keluarga dalam jemaat akan diruntuhkan dan
ditawan oleh kuasa-kuasa dunia.
1 Full Life: MENAWAN SEGALA PIKIRAN.
Nas : 2Kor 10:5
Peperangan orang Kristen meliputi tindakan menyesuaikan segala
pikiran kita dengan kehendak Kristus; kegagalan untuk melakukan hal itu
akan menyebabkan kebejatan dan kematian rohani (Rom 6:16,23; 8:13).
Pakailah empat langkah berikut ini untuk menaklukkan pikiran saudara kepada
ketuhanan Kristus.
- 1) Sadarlah bahwa Allah mengetahui setiap pikiran dan tidak ada sesuatu
pun yang tersembunyi dari hadapan-Nya (Mazm 94:11; 139:2,4,23-24).
Kita harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah bagi pikiran,
perkataan, dan perbuatan kita (2Kor 5:10; Pengkh 12:14; Mat 12:35-37;
Rom 14:12).
- 2) Sadarlah bahwa pikiran kita merupakan medan pertempuran. Beberapa
buah pikiran berasal dari kita sendiri, sedangkan lainnya datang secara
langsung dari musuh kita. Menawan setiap pikiran menuntut peperangan
melawan baik tabiat berdosa kita maupun kuasa roh-roh jahat
(Ef 6:12-13; bd. Mat 4:3-11). Tolaklah dan lawanlah dengan gigih
pikiran yang jahat dan yang tidak rohani dalam nama Tuhan Yesus Kristus
(Fili 4:8). Ingatlah bahwa sebagai orang percaya, kita mengalahkan
musuh kita oleh darah Anak Domba, oleh perkataan kesaksian kita, dan
dengan terus-menerus mengatakan "Tidak!" kepada Iblis, pencobaan, dan
dosa (Tit 2:11-12; Yak 4:7; Wahy 12:11; bd. Mat 4:3-11).
- 3) Bersikaplah tegas dalam memusatkan pikiran pada Kristus dan perkara
sorgawi lebih daripada perkara duniawi (Fili 3:19; Kol 3:2), sebab
pikiran yang dikendalikan oleh Roh itu adalah hidup dan damai sejahtera
(Rom 8:6-7). Penuhilah pikiranmu dengan Firman Allah (Mazm 1:1-3;
Mazm 19:8-15; 119:1-176) dan dengan perkara yang mulia, yang baik dan
yang patut dipuji (Fili 4:8).
- 4) Berhati-hatilah selalu akan apa yang dilihat oleh matamu dan apa
yang didengar oleh telingamu. Tolaklah dengan tegas untuk mengizinkan
- (a) matamu menjadi alat penyalur hawa nafsu (Ayub 31:1;
1Yoh 2:16), atau untuk
- (b) meletakkan hal-hal yang tidak patut dan jahat di depan matamu,
baik itu berbentuk buku, majalah, gambar, siaran televisi, atau
dalam kehidupan sehari-hari (Mazm 101:3; Yes 33:14-15; Rom 13:14).
1 Full Life: MENGUKUR DIRINYA DENGAN UKURAN MEREKA SENDIRI.
Nas : 2Kor 10:12
Membandingkan diri dengan standar masa kini dan kehidupan orang
percaya di sekeliling kita, menunjukkan bahwa kita masih belum memiliki
pengertian yang benar mengenai kehendak Allah. Standar yang harus kita
pakai untuk mengukur diri dinyatakan oleh Kristus dan para rasul dalam PB.