1 Timotius 3:7-8
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik
1 di luar jemaat,
agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
Syarat-syarat bagi diaken
3:8 Demikian juga diaken-diaken
2 haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur
3 ,
jangan serakah,
1 Timotius 3:10
3:10 Mereka juga harus diuji
dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
1 Full Life: JUGA MEMPUNYAI NAMA BAIK.
Nas : 1Tim 3:7
Seorang penilik atau calon penilik jemaat harus "mempunyai nama
baik" di dua kalangan:
(a) orang dalam, yaitu anggota gereja (ayat 1Tim 3:1-6) dan
(b) orang luar, yaitu orang di luar gereja (ayat 1Tim 3:7). Dia
harus memiliki reputasi dari dahulu dan sampai sekarang dari gaya
hidup benar yang sesuai dengan Injil Kristus.
2 Full Life: DIAKEN-DIAKEN.
Nas : 1Tim 3:8
Diaken (Yun. _diakonos_) berarti "seorang hamba". Salah satu fungsi
ditunjukkan dalam Kis 6:1-6. Mereka menolong gembala dengan mengurus
hal-hal jasmani dan bukan rohani dari gereja supaya gembala dapat
memusatkan diri pada doa dan pelayanan Firman (Kis 6:2). Syarat-syarat
rohani untuk jabatan diaken pada dasarnya sama dengan penilik dan gembala
(bd. ayat 1Tim 3:1-7 dengan ayat 1Tim 3:8-13; lih. Kis 6:3).
3 Full Life: JANGAN PENGGEMAR ANGGUR.
Nas : 1Tim 3:8
Mengenai syarat ini, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan (juga
lihat cat. --> 1Tim 3:3).
[atau ref. 1Tim 3:3]
- 1) Secara moral mustahil sang rasul mengizinkan penggunaan terbatas
dari segala jenis anggur yang ada pada masa itu. Banyak macam anggur
waktu itu adalah campuran yang berbahaya (bd. Ams 23:29-35).
- 2) Beberapa orang menafsirkan bahwa Paulus mengatakan bahwa seorang
diaken tidak boleh terbiasa mabuk, dan dengan demikian secara tidak
langsung menyetujui minuman alkohol sekadarnya. Akan tetapi, Paulus
menyatakan bahwa kemabukan adalah dosa yang begitu buruk sehingga
pemabuk dilarang masuk kerajaan Allah (1Kor 6:10). Karena itu tak
masuk akal bahwa rasul Paulus akan menuntut sebagai syarat bagi diaken
(bd. ayat 1Tim 3:2) bahwa diaken itu jangan seorang yang terbiasa
mabuk (yaitu orang yang belum diselamatkan). Pastilah Paulus bermaksud
arti yang lain untuk kata "anggur" dalam ayat ini, bukan anggur yang
memabukkan.
- 3) Paulus bukannya menyetujui minuman alkohol sekadarnya, ia malah
memberikan peringatan terhadap keinginan dan penggunaan yang
berlebih-lebihan dari anggur yang tidak difermentasi di antara kalangan
orang kafir
(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)).
Kecanduan akan anggur yang tidak memabukkan menjadi sifat buruk umum
dalam masyarakat kafir bersamaan dengan kerakusan (lih. Plinius, Natural
History, 14.28.139). Paulus sedang menekankan penguasaan diri dalam
seluruh aspek kehidupan ini, bahkan dalam hal yang baik; perhatikan
Ams 25:27, yang mengatakan bahwa "Tidaklah baik makan banyak madu."
- 4) Bukan rasul Paulus saja yang memberikan nasihat semacam ini.
Literatur para Rabi berisi peringatan tentang penggunaan
berlebih-lebihan sari buah anggur yang tidak difermentasi. Literatur ini
mengatakan mengenai tirosh, suatu sari anggur yang terdiri atas
"berjenis-jenis sari buah yang manis dan sama sekali tidak boleh ada
anggur yang difermentasi" (Tosef., Ned. IV.3), yang "jikalau diminum
secara terbatas memberikan kepemimpinan; ... jikalau diminum berlebihan
mendatangkan kemiskinan" (Yoma 76b). "Orang yang biasa meminumnya pasti
akan menjadi miskin" (The Jewish Encyclopedia 12.533;
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1))