1 Samuel 8:22
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka
1 ." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."
1 Samuel 8:1
Orang Israel menghendaki seorang raja
8:1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah
anak-anaknya
2 laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
1 Samuel 12:1
Samuel minta diri dari bangsa itu
12:1 Berkatalah Samuel kepada seluruh orang Israel: "Telah kudengarkan
segala permintaanmu yang kamu sampaikan kepadaku, dan seorang raja
telah kuangkat atasmu.
1 Full Life: ANGKATLAH SEORANG RAJA BAGI MEREKA.
Nas : 1Sam 8:22
Sekalipun bukan kehendak Allah untuk memberikan Israel seorang raja
pada waktu ini, Ia tetap melakukannya. Peristiwa ini merupakan contoh
sejarah yang berjalan menurut kehendak Allah yang mengizinkan dan bukan
kehendak-Nya yang sempurna
(lihat cat. --> 1Tim 2:4;
[atau ref. 1Tim 2:4]
lihat art. KEHENDAK ALLAH).
Allah mengizinkan pengangkatan seorang raja dan pemerintahan kerajaan
kendatipun di kemudian hari akan timbul kesukaran dan bencana (ayat
1Sam 8:10-18);
- (1) untuk menunjukkan perlunya kerajaan Allah yang sempurna dan
demikian melambangkan Yesus Kristus sebagai Raja atas segala raja
(Mat 2:2; 21:5; 1Tim 1:17; 6:15; Wahy 19:16);
- (2) untuk mengajar umat-Nya bahwa tidak satu pun bentuk pemerintahan
di bumi ini akan menyelesaikan persoalan mereka atau menjamin
kedamaian dan keamanan selama manusia berdosa masih ada.
Hanya di langit dan bumi yang baru kebenaran akan berkuasa dan sejahtera
dan kebahagiaan sempurna akan dinikmati semua orang (pasal
Wahy 21:1-22:21).
2 Full Life: ANAK-ANAKNYA.
Nas : 1Sam 8:1-3
Samuel mengangkat putra-putranya menjadi hakim di bagian selatan
wilayah Israel, tetapi mereka tidak mengikuti teladan baik ayah mereka
(ayat 1Sam 8:3). Akan tetapi, inilah pilihan mereka dan Alkitab tidak
menyalahkan Samuel sebagaimana yang diperbuatnya terhadap Eli
(1Sam 2:29). Rupanya Samuel tidak mengizinkan mereka bertindak sebagai
imam; kelakuan mereka menunjukkan bahwa anak-anak dari orang-tua beriman
masih harus menentukan pilihannya sendiri.